Suara Pemuda Makassar, “Mari Bersosial Media dengan Bijak”

Suara Pemuda Makassar

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Indonesia Bijak selama dua hari di Makassar yaitu pada tanggal 15-16 September bertempat di Hotel Aerotel Smile memberikan kesan tersendiri bagi saya saat mengikuti kegiatan tersebut.

Maraknya isu politik di sosial media yang semakin tidak terkontrol akibat banyaknya penyebaran konten-konten baik melalui tulisan maupun gambar atau video yang provokatif memicu terjadinya perang sosial media. Nah bagaimana menyikapi hal tersebut?

Ada lebih dari seratus peserta pemuda Makassar yang mengikuti kegiatan Indonesia Bijak berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, mayoritas mahasiswa namun tak sedikit juga diikuti dari kalangan akitivis, pegiat organisasi, perwakilan lembaga masyarakat dan sebagainya. Antusiasme pemuda Makassar dalam menyikapi gejolak yang terjadi di sosial media menandakan bahwa sosial media perlu ditindaklanjuti tentang penggunaannya. Sebab, era milenial tidak terlepas dari segala aktivitas sosial media khususnya dikalangan para pemuda.

Training For Trainer yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi oleh berbagai kegiatan-kegiatan menarik. Mulai dari share and discuss seputar sosial media selama tiga sesi yaitu sosial media dan dampaknya, konten positif di media dan bagaimana memviralkan konten. Tidak hanya share and discuss, kami juga diberikan banyak games kreatif serta tantangan keratifitas membuat konten menarik. Awalnya, saya tidak begitu tertarik membuat konten di sosial media, namun setelah mengetahui manfaat dan dampak sosial media, saya begitu antusias untuk berlatih membuat konten yang memberikan dampak positif dengan berbagai tema seperti toleransi, perdamaian, pilpres damai, generasi optimis dan kesatuan NKRI.

Sebanyak 106 juta jiwa dari 262 juta jiwa di Indonesia yang menggunakan sosial media. Facebook berada diurutan ke empat, twitter diurutan ketiga dan instagram merupakan urutan pertama. Belakangan ini aplikasi whatsup juga semakin populer bahkan melebihi aplikasi-aplikasi sosail media top lainnya. Data tersebut menandakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pengguna sosial media terbanyak di dunia. Hal tersebut tentunya memberikan dampak positif dan negatif. Di Indonesia Bijak, kami belajar tentang bagaimana mengenali serta menyikapi berita-berita hoax di internet. Adapaun karakter berita hoax yaitu fear arousing, menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan, dan provokasi. Whispered propaganda, sumber tidak jelas, tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab, klarifikasi. One side, attacking or devending. Stealing athority, mencatut nama tokoh berpengaruh, atau pakai nama miring media terkenal. Negative labelling, memberikan julukan. Band wagon, minta supaya dishare atau diviralkan. Dan yang terakhir pseudo sciences, menggunakan argumen yang sangat teknis supaya terlihat dan dipercaya.

Baca Juga: Bincang-bincang Literasi di Edu Corner

Kita tentu mencintai negara Indonesia. Oleh karena itu, bersama-sama kita menjaga NKRI tercinta. Tak peduli kita dari berbagai latar belakang yang berbeda, suku, ras, dan agama. Jangan biarkan Indonesia kita diporak-porandakan oleh tangan-tangan tak bertanggung-jawab apalagi jika pemicunya dimulai di sosial media. Tentu kita tak ingin mengulang kembali peristiwa yang sudah berlaku. Belajar dari tragedi Rwanda 1994, konflik kelam berakhir dengan pembataian berawal dari pemberitaan provokatif di radio.

Keberagaman bukanlah pemisah persaudaraan kemanusiaan, keberagaman jika dimaknai dengan bijak akan melahirkan keindahan manusia bermartabat. Sebagai generasi yang hidup di era milenial sudah sepatutnya kita menjadi pemuda yang kritis dan santun menyikapi segala persoalan. Siapa kita? INDONESIA.


Makassar, 16 September 2018

Artikel Menarik Lainnya

6 Komentar

  1. Wahh aku juga jadi semangat membuat konten yang positif. 😀

    1. Yukk kak 😊

  2. Kadang klo liat medsos miris jg kecepatan sebuah hoax diviralkan warganet.
    Smg kegiatan ini berlanjut terus ut mencerahkan orang2

    1. Iyah kak, amiin 🙂

  3. wah memang begitulah pemuda hars menjadi teladan ya

    1. Iyah kk 🙂 mksh sdh sggh 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.