EnHouse Caffee, Rekomendasi Kafe Baca Buku Di Makassar

Sore sekitar pukul 04.00 pm, saya memiliki waktu yang cukup luang. Sedikit bingung juga harus melakukan apa selain menulis. Sebagai blogger, terkadang saya butuh refreshing karena seharian menulis, memikirkan ide tulisan, belum lagi mencari literatur dan mengedit foto atau video.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi salah satu cafe baca favorit yang sudah lama tak dikunjungi, selain itu saya juga punya janji temu dengan salah satu teman untuk bersilaturahmi. Saya pun memilih EnHouse Caffee.

Pertama kali mengunjungi tempat ini saat bersama sahabat saya, dulu kami sering hunting tempat-tempat baru sambil jalan-jalan. Namun, karena kesibukan masing-masing kami sudah jarang bertemu. I do hope someday we can meet again and hunt again.

Saat tiba di EnHouse, suasananya masih sama seperti dulu, namun ada sedikit perubahan dekorasi ruangannya di depan. Tapi, saya tak begitu memerhatikannya. Tempat yang ingin saya tuju berada di lantai 2. EnHouse, memiliki dua lantai. Lantai pertama khusus pengunjung yang ingin nongkrong. Lantai dua, khusus pengunjung yang ingin membaca buku. Nah tempat inilah yang menjadi favorit saya.

Baca juga: Bedah Buku Jaring-Jaring Kehidupan

Sembari menunggu teman, saya menelusuri tiap-tiap buku di rak cafe baca EnHouse yang tertara rapi. Dulu, ketika saya dan sahabat saya ke tempat ini, hanya kami berdua dan penjaga cafe yang ada di lantai dua, jadi kami tak begitu merasa canggung dan bebas membaca buku. Kali ini beda, saat tiba di lantai dua, ternyata sudah ada beberapa orang yang juga berada di lantai dua. Namun, saya acuh tak acuh. Saya tetap menikmati menelusuri tiap buku di rak sambil menunggu teman.

Koleksi Buku EnHouse Caffe

Akhirnya, saya tertarik pada satu buku yang judulnya menggelitik. Perempuan Terpasung karya Hani Naqshabandi. Memang, saya selalu tertarik dengan buku-buku yang membahas tentang perempuan. Bukan fanatik dengan diri sendiri yah hahaha tapi lebih ingin mengenal diri sendiri.

Setelah membaca sinopsis buku ini, saya jadi teringat satu buku yang berjudul Perempuan di Tititk Nol karya Nawa el-Saadawi. Point utamanya hampir sama, bahwa perempuan didiskriminasikan di masyarakat dan menjadi korban dalam budaya patriarki.

Baca juga: Jiwa Adalah Perempuan

Tak ingin menghabiskan waktu hanya menelusuri buku-buku di rak, saya memutuskan menggandeng buku Perempuan Terpasung dan mengambil tempat yang nyaman untuk membaca. Halaman pertama dan kedua sukses menarik perhatian saya mengikuti tokoh bernama Sarah. Untaian kalimat penulis begitu renyah, puitis, dan mudah dipahami. Ah rasanya saya tidak sedang membaca buku, tapi mendengarkan tutur cerita dari seorang sahabat.

Dan di halaman ke empat, mau tak mau saya harus kembali di dunia nyata. Duduk di lantai dua, Tersenyum pada teman yang sudah datang. Terpaksa saya harus menutup buku Perempuan Terpasung, rasanya tak tega, seperti menghentikan curhatan seorang sahabat saat dia hendak menangis. Ah sudahlah. Dalam hati saya niatkan untuk kembali membaca buku ini di lain waktu.

Saya pun mengobrol dengan teman saya. Kami bertukar kabar dan bernostalgia semasa sekolah dulu. Teman saya ini adalah senior saya dulu di sekolah. Lama tak jumpa, kami membicarakan beberapa hal, terlebih soal usaha teman saya yang sedang dia rintis. Mudah-mudahan usahanya lancar dan sukses.

Tak dirasa, waktu menunjukkan pukul 06.00 pm kurang 20 menit. Teman saya berpamitan pulang duluan. Saya masih di EnHouse, kembali menatap buku Perempuan Terpasung, seolah tokoh Sarah memanggil-manggil saya ingin didengarkan kisahnya kembali. Apalah daya, saya tak bisa berlama-lama di EnHouse.

Dalam hati saya berbisik, Sarah, tunggulah sebentar lagi. Saya masih ingin mendengar kisahmu, tentang kau yang terpaksa menikah muda, tentang ocehanmu akan esensi cadar di Arab, dan tentang hakmu yang terampas. Tunggulah sebentar lagi.

Akhirnya saya pulang, kembali ke rumah dengan perasaan masih dibayang-bayangi kisah sarah.

Bagi sobat yang sedang mencari cafe baca di Makassar, EnHouse adalah salah satu tempat yang saya rekomendasikan untuk dikunjungi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Terbaik Untuk Perempuan

Kelebihan EnHouse Caffe

  • Terdapat dua lantai yang bisa jadi pilihan tongkronganmu
  • Terdapat banyak koleksi buku yang menarik untuk di baca
  • Harga menu-menu di EnHouse Caffe terjangkau
  • Free Wifi
  • Nyaman

Kekurangan EnHouse Caffe

  • Layanan EnHouse di lantai dua masih kurang
Sumber: Google Maps

After all, tempat ini cocok ber-malam minggu, tentunya bagi yang suka baca buku hahaha.

Bagaimana dengan kamu sobat, ada nggak cafe baca yang bisa kamu rekomendasikan? Tulis di kolom komentar yah. See you…

 


Disclaimer: Not a sponsored post

Artikel Menarik Lainnya

47 Komentar

  1. Tips Memilih Nama Domain Agar Menghasilkan Cuan - Blog Ainhy Edelweiss

    […] menjadi tulisan yang tidak hanya sekedar curcolan berlaka. Saya mulai mengisi blog pribadi dengan mereview buku apa saja yang pernah atau sedang saya baca. Waktu itu saya suka sekali membaca novel, karena merasa […]

  2. Wah, seru juga ya cafe bukunya. Memang, cafe yang memiiki lantai lebih dari satu terkadang pelayanannya lambat. Semoga bisa diperbaiki ya, seru juga seh cafe bukunya bisa lama-lama deh disana sambil baca buku dan menyeruput kopi

    1. jangan menyeruput kopi sendirian mba, ajak aku hahaha

  3. Wuahhh koleksi bukunya banyak sekali ya. Bagi yang doyan baca buku, pasti bakal betah sekali di sana.

    Tapi kalau saya pribadi biasanya ke kafe ya untuk ngobrol atau internetan. Jarang sekali sambil baca buku. Baca buku biasanya saat berada di kamar, pasnya sih sambil tidur-tiduran. Hehehe

    1. Iyah kak, bagusnya Cafe ad bukunya so nda addicted internet banget

  4. Enaknyaaaa ada cafe buku begini. To be honest, ini cita2ku dulu: pengin punya perpustakaan yang sebelahan sama cafe. Semoga terwujud. 🙂

    1. Me too 😍 wish it comes true

  5. Asyik juga cafe bacanya ya Ainhy. Bisa kerasan nih kayaknya kalau menghabiskan waktu di sana, menikmati berbagai macam buku kesukaan kita.

  6. Widiiiihh, cafenya banyak bukunya. Kereeenn iihh.
    Cocok banget yah buat yg pecinta buku gitu

  7. Aku belum pernah nemu nemu cafe kayak gini di Jakarta, padahal aku suka banget baca buku dan doyan nongkrong sambil menikmati menu cafe.

  8. Yang aku rekomendasikan di sini mba. Beneran mau ke sini? Senebg banget kalo iya. Hehe

  9. Maiin sini mbak ainhy ke bogor nanti aku ajakin ke kafe buku di jalarta yang berasa surga saking banyaknya hahaha. Eh, yang klub buku jadi gabung ndak?

    1. hahahha, janji yah, sesama nerd mah merasa ada di surga kalau banyak buku sekali pun gak baca dulu wkwkwk, belum gabung mba

  10. Wow yang punya cafe ini pasti juga suka baca buku ya. Ga boleh bawa hape nih, biar fokus baca buku.

  11. Kreatif banget konsep cafenya ya mba, dari pada main hp leboh baik melakukan hal yang menambah wawasan

  12. koleksi bukunya banyak juga ya. enak jadinya. aku bakalan betah nih kalo ke sini secara bisa baca buku sambil minum dan nyemil

  13. asyik banget ini cafenya jadi serasa perpustakaan tapi bisa sambil ngopi ngopi cantik

  14. Wah keren nih tempat mbak. Bosa ngopi-ngopi sekaligis baca novel atau baca buku. Seneng dapat tempat me time kayal gini.

  15. Itu bukunya bisa dipinjam bawa pulang nggak sih, Mbak? Hehehehe. Kan kalau hanya baca di situ nggak bakalan kelar.

    1. sayangnya bukunya gak bisa dipinjam hiksss

  16. Aku belum pernah ke cafe yang konsep buku gini Ainy seru banget yes jadi pengen deh klo ada di Cimahi hehee

  17. Wah asyik ya…di Cimahi baru nemu satu kayk gini tp beberapa kali ke sini engga sempet baca..minat baca bukuku menurun drastis.deh..

  18. Hidayah Sulistyowati

    Di Semarang juga ada kafe di lantai 1 sementara lantai 2 berisi buku-buku sewaan. Tapi aku malah belum sempat kesana. Konsep yang keren untuk memfasilitasi pecinta buku yaa

  19. Homy suasana cape-nya. Tetapi, bukunya gak bisa dipinjem ya, Mbak. Kan, nanggung banget kalau gak selesai baca bukunya

  20. Tempat nongkrong yang asyik.. seru banget bisa kumpul plus pilih buku bacaan yang kita suka

  21. Aku belum nemu kafe baca di tempatku. Fuh kalau ada kaya gitu pasti seru ya. Baca sambil nyemil

  22. Seru banget ada cafe baca kaya gini di Makassar…
    tempatnya comfy & tenang banget bund keliatannya.

    Hmm.. yang model kaya gini di Jakarta ada gak ya? super excited jadinya…

  23. Rach Alida Bahaweres

    Aku senang mba ada tempat asik baca buku dan nyaman seperti ini. Bisa betah deh berjam jam 🙂

  24. di lantai 2 ki ini ruang bukunya di?
    saya pernah ke enhouse tapi di bawahji nongki
    makan dan minum, belum pernah naik ke lantai 2
    ternyata seru ya

  25. Di jogja ada yg mirip gini, cafe yg meneydiakan buku, tapi aku liat jarang yg tertarik baca bukunya, mereka tetap lebih suka laptopan, sayang padahal, bukunya bagus2 🙁

  26. Kafe konsep baca emang paling menarik yaa, selain bikin masalah lupa waktu juga nagih hihi..
    Tapi boleh dong mbak jika ngepost kesekian kasih tahu suasananya seperti apa 😁

    1. hahahah tunggu aja next updateku mba

  27. mantap mbak kafenya, banyak buku gitu, ahhh surgaaa. Sulit beranjak kayaknya ya kalau udah ngopi sambil baca buku di sana.

  28. di makassar ada cafe baca? jadi pengen kesana. Entahlah, apakah aku kurang gaul atau kurang up date, rasanya di Jakarta belum ada cafe baca seperti ini. kalau ada bakalan sering deh berkunjung. teman2 di Jakarta ada yg tahu ga?

  29. Lagi nyari2 cafe dengan konsep kaya gini juga dijakarta, dimana ya? Mungkin kebutuhanku bertambah 1 lagi yaitu playground buat anak2 hehe..

    Inspiratif, makasih ya 🙂

  30. Impian aku banget punya cafe buku. Sejak beberapa tahun lalu punya impian Doain ya bisa bikin kayak cafe diatas. Krn cafe buku tempat idaman yang asyik buat aku pribadi haaha

    1. semoga terwujud mimpinya kak

  31. wahhh kalo ada waktu ke Makassar lagi, boleh nih mampir ke sini buat baca-baca buku 🙂

    1. siiip kak

  32. Suka banget sama review-nya. Konsepnya bagus sambil makan membaca kemudian. Bukunya jadi kepo mbak ainhy ingin baca

    1. hahah sampe skrg blm selesai baca itu

  33. Enak dong ada cafe yang model begitu ya. dulu di Semarang saya ada cafe buku namanya deqiko entah masih ada apa nggak sekarang. lantai satu buat makan minum lantai dua isinya buku semua. menariknya rak buku bentuknya sarang lebah.

    1. waah kalau kayak sarang lebah itu gimana yah, belum pernah nemu modelnya

  34. Lucu ih kafe nya .. aku belum pernah sih Dateng ke kafe buku kayak gitu, sekarang lebih sering ke Playground hehehehe

    1. hahah sekali-kali ke cafe baca buku dunk kak

  35. Bagus konsepnya ya, sembil menunggu ditemani oleh buku. Jadi nggak kerasa lagi kalau nunggu itu lama.

    1. hahha iyyah mba, nongki malam minggu sih asyiknya di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.