Kenali Berita Yang Pantas Diviralkan Dan Bagaimana Menyikapi Berita Yang Sudah Viral

Ain, kamu tau nggak berita yang viral saat ini?

(yang tadinya khusyuk pengan hape, tetiba melirik teman yang ekspresinya heboh banget sambil nunjukin video  Jokowi saat Asian Games yang lagi viral)

Ya ampuuunnn, liat deh Jokowi, goyang dayung gitu di acara Asian Games, kebayang gak sih ad presiden yang goyang aneh kayak gitu?

(Haaa? saya hanya melongo. lagi-lagi hanya menatap teman saya yang mengoceh)

Eh Ain, lihat nih saking viralnya sampai-sampai tersebar ke luar negeri, dan tau gak, salah satu Boy Band terkenal asal Korea ikut goyang dayung ala jokowi!

Emang goyang apa sih? bukan goyang itik kan? (eh saya malah mulai terpancing)

Bukan Ain, Jokowi goyang dayung saat Via Vallen menyanyikan lagunya di Asian Games.

(Saya hanya manggut-manggut sambil membuka browser dan mengetikkan kata “Goyang Dayung Jokowi”) dan benar saja, ada puluhan video yang mulai menduplikat goyang dayung Jokowi, parahnya goyang dayung tersebut diduplikat oleh remaja millenials yang menurut saya sedikit lebay.

“Ouhh itu toh yang sedang viral (sembari menutup browser dan meneruskan artikel yang sedang dibaca. Saya nggak peduli lagi dengan teman yang masih menonton video goyang dayung  Jokowi)


Nah sobat, ilustrasi percakapan di atas pasti pernah kita alami dalam kehidupan sehati-hari. Siapa sangka jika penyebaran informasi hanya dalam hitungan detik bisa melampaui samudera yang luas. Hanya dengan modal internet serta berselancar di sosial media, kita akan mudah mengakses informasi.

Fenomena penggunaan internet di Indonesia khususnya, melahirkan dua hal yang kerap kali kita dengar, yaitu hoaks dan viral.

Jika sebelumnya saya sudah menulis tentang Pentingnya Literasi Digital dalam Mengatasi Penyebaran Hoaks, maka ditulisan kali ini saya akan berbagi pendapat mengenai Berita yang Pantas diviralkan dan Bagaimana Menyikapinya.

Viral itu apa sih?

Viral adalah aktivitas penyebaran informasi yang sangat cepat melalui media online.

Sebagai pengguna sosial media, saya cukup miris melihat fenomena viral di internet. Masalahnya nih sobat, informasi atau berita yang viral itu kadang gak ada manfaatnya, atau dengan kata lain kebanyakan informasi yang virall itu adalah sesuatu yang lucu/humor. Jarang banget ada hal-hal penting yang menurut saya lebih bernilai.

Kadang, kita juga mendapat notifikasi di grup sosial media yang minta untuk diviralkan, kadang juga tanpa berpikir panjang, kita memviralkan sesuatu yang sebenarnya nggak penting. Contoh kasus goyang dayung ala Jokowi yang sempat viral di sosial media, menurut sobat penting nggak itu diviralkan? Atau nih yang belakangan ini sering muncul di instagram, video-video lucu yang dibuat oleh (mohon maaf) para waria, apa pantas diviralkan? atau nih yang paling booming lagu hey tayoo.. dan masuk pak eko…. (entahlah ini masih viral apa kaga, yang jelas masih hangat dibicarakan teman-teman sekitar), layak nggak diviralkan?

Suatu ketika, saya pernah ikut memviralkan informasi yang tersebar, namun setelah mengikuti kegiatan Training Of Trainer Siberkreasi serta Gerakan Indonesia Bijak, saya memahami bahwa untuk memviralkan suatu konten, kita mesti berpikir secara bijak. Nah, bagaimana caranya?

Sebelum membahas itu, mari kita mengenali berita yang pantas diviralkan

1. Berkualitas

Buat apa menyebarkan konten yang nggak berkualitas, iya kan sobat? Konten yang layak kita share adalah konten yang memiliki kualitas. Berkualitas dari segi isinya, pesannya, dan dampak yang diberikan kepada pembaca atau penonton. Kalau hanya untuk candaan semata, untuk apa kan sobat? toh juga kalau mau konten yang humor kan udah banyak channel stand up komedi yang jauh lebih berkualitas. Ketimbang memviralkan sesuatu yang dianggap lucu tapi hanya untuk ditertawakan.

2. Memiliki nilai

Sama halnya dengan konten yang berkualitas, informasi yang layak diviralkan adalah informasi yang memiliki nilai. Salah satu contohnya yaitu memviralkan para olahragawan Asian Para Games. Ada banyak nilai kehidupan yang bisa dipetik dari kisah hidup mereka,

3. Informatif

Milenials udah pasti kenal dengan salah satu aplikasi yang belakangan ini sedang digandrungi. Apa itu? aplikasi Tik T*k! bukan aplikasinya sih yang nggak bener menurutku, tapi yang menggunakan aplikasi tersebut.

Tapi, banyak juga yang memviralkan video-video di aplikasi tersebut. Layak nggak sobat, konten video yang ada di aplikasi itu diviralkan? kalau saya sih nggak. Why? simpel aja, kontennya nggak informatif, isinya kumpulan ekspresi kurang kerjaan.

BERKUALITAS, BERNILAI, SERTA INFORMATIF adalah syarat yang menjadi layak viralnya konten tersebut.

Tapi Ain, kan udah terlanjur banyak konten yang viral. Gimana dong cara menyikapinya.

Sejujurnya, bahkan pemimpin negara pun mengatakan bahwa arus informasi melalui media online nggak bisa dibendungi, cara kitalah yang harus diperbaiki dalam menghadapi arus informasi tersebut.

Then, how?

1. Saring sebelum sharing

Ibaratnya mau minum teh tanpa harus ikut menelan serbuknya, yah pasti disaring kan? sama halnya dengan informasi yang diterima setiap detik di sosial media, semua informasi tersebut perlu untuk disaring sebelum membagikan informasi tersebut ke orang lain.

2. Berpikir kritis

Bedanya manusia dengan hewan, kita ini adalah makhluk berpikir. Iya nggak sobat? untuk itu, sudah seharusnya menjadi kritis terhadap segala sesuatu terutama saat menerima sebuah informasi. Fungsi 5w+1h salah satunya, Bener nggak ini berita? valid nggak ini informasinya? Siapa dan bagaimana bisa peristiwa ini terjadi? dan pertanyaan-pertanyaan kritis lainnya.

3. Abaikan jika itu tak penting

Penting gak sih berita tersebut diviralkan? jika tidak, lebih baik mengabaikan berita tersebut.

Nah sobat, itu dia sharing saya seputar berita yang pantas diviralkan dan bagaimana cara menyikapi berita yang sudah viral.

Bagaimana dengan kamu sobat, pernahkan memviralkan suatu berita atau menemukan berita yang sedang viral? bagaimana cara sobat menyikapinya? share yuk di kolom komentar 🙂

Thankyuuu…

 

Artikel Menarik Lainnya

43 Komentar

  1. Sebenarnya aku tipe netizen yg cuek ya apalagiajika beritanya tidak urgent bgtbkaya Jokowi joget haha ya itu emang sebaiknya kita pintar2 menyaring informasi online maupun offline (gosip) wkwk.. karena sekarang byk pihak yg mengambil keuntungan dari pihak yg gak bertanggung jawab ya. Thks for sharing

    1. Bener banget kak 😊

  2. Noted banget nih, meski sedikit banyak udah tau tapi berasa diingatkan lagi. Aku sering banget jadi polisi di grup WA, wkwk. Soalnya kalau dibiarin kesel sendiri, apalagi kalau banyak yang nanggepin jadi makin riuh 🙁

  3. Masalah berita viral saya ya biasa aja sih ga gimana-gimana juga apalagi kalau ga jelas sumbernya duh males nanggepinnya.

  4. Thanks sharingnya kak, jadi makin paham harus berbuat apa menanggapi berita yg viral saat ini

  5. Aku sekarang uda mulai belajar untuk tidak terlalu reaktif terhadap masalah.
    Karena salah-salah, malah meresahkan orang lain.
    Jadi lebih baik, aku pasif aja….apalagi di grup besar dan umum. Karena ga paham sama karakter masing-masing orang juga kan yaa…

  6. Alhamdulillah, aku sekarang udah gak gampang bereaksi dengan berita yang aneh2. Dulu iya, kalo ada yang aneh, maunya aku share. Sekarang sih cukup tahu aja. Gak sampe sebar2.

  7. Nah, bener nih, kudu saring before sharing. Seringnya orang asal forward aja berita hanya dengan membaca judulnya saja. Suka ga baca dan pilih2 dulu. Harus mulai jadi netizen yang berpikir dan berhati nurani ya.

  8. Saya sering tahu sesuatu yang viral biasanya dari medsos. Seneng sih bisa mengikuti. Namun enggak semuanya saya tanggapi, cukup tahu aja. Betul banget kita tanyakan itu penting apa enggak penting, khususnya kalau itu viral apa untungnya buat kita hehe. Jd lbh baik kdng diem gk komen. Toh gak ngaruh jg buat hidupku #imho sih 😀

  9. Paling kesel kalau lagi di sekolah anak, banyak ibu2 ngomongin berita hoax, tapi mereka gak tau kalo itu hoax. Malah jadi makin viral krn yg dengerin banyak -__-

  10. Memang seharusnya kita bisa bijak berita mana yang pantas di share dan gak perlu di share. Saya pribadi jarang share berita, kalaupun share hanya info yang menurut saya penting untuk dilihat orang.

  11. Saya paling males kalo baca berita hoax yang disebarin orang. Makanya gak suka juga nyebarin berita berita gak jelas gitu

  12. emanuella aka nyonyamalas

    Yang lebih parah lagi konten yang menyesatkan si kak…. Yang berisi kebohongan, mislead bagi orang lain atau yang bikin runyam. Kalau tentang Jokowi goyang dayung, hehehe…. saya malah baru tahu loh…. hehehe….

  13. Kita memang harus berhati-hati dalam menyebarkan sebuah berita, jangan sampai hal yang tidak benar, malah kita sebarkan.
    Perlu bijak bermedia sosial, deh!

  14. Justru yang berkualitas itu gak viral, karena masyarakat lebih suka memviralkan keburukan orang lain ya.

  15. Makanya kita harus bijak dan smart.. segitu gampangnya berita bohong jadi viral dan malah meresahkan. Lebih baik sebar konten positif

  16. Paling hepi kalo liat berita yang isinya prestasi atau hal2 positif yang menginspirasi kita

    1. iyah kak, itu tontonan sehat

  17. Betul sekali ini Kakak Ain … banyak yang viral tapi tidak berbobot sama sekali hiks … ditambah itu ternyata hoax dan/atau editan yang jauh dari aslinya. Belajar kerangka literasi digital juga sangat penting agar kita terhindar dari hal-hal semacam itu. Saring sebelum sharing. Kalau Internetsehat (ICTWatch) punya jargon: wise while online, think before posting. Kalau Om Ihsan Dato salah seorang blogger dari Ende punya istilah: piki ne ote, tima ne ate (pikir dengan otak, timbang dengan hati) … hehehe. Komentar saya kok panjang ya hahaha 😀

    1. wahh quotable banget yah kak, mestinya netijen gitu

  18. Berita yang gak penting dan gak pantas seringkali malah cepet viral ya mb.. kuheran mengapa jempol gampang banget share hal yang begitu. semoga jempol kita terbiasa share hal hal baik aja, supaya gak kelabakan pas ditanya di akhirat nanti.

    1. sekarang quotenya “jempolmu harimaumu” kak hehe

  19. Yes, kadang berita menjadi viral kan karena kembali lagi ke netizen. Kalau kitanya udah cuek duluan, ya paling mereka juga rasanya mau memperkeruh suasana nggak akan bisa.

    1. iyah kak harusnya bersikap cuek aja saat ad berita viral gak bermutu

  20. Abaikan jika itu tidak penting, noted.
    Intinya kita harus cerdas dalam nermedia sosial. Setuju.

    1. bener banget kak

  21. Dulu pernah ikutan share apa2, trus lama2 kok banyak yg sama, ya udah nunggu share temen aja, hehehe… Sekarang, mikirnya rumiiit sebelum tekan tombol share. Hoax makin halus, mending nahan diri atau share lucu2an aja.

  22. Ternyata viral2an lg musim ya. Mungkin sebelum ngecek isi pesannya jngn diviralin dl kepancing sama kata2 “share kpd teman anda bla bla bla”

    1. iyah kak minta diviralin kebanyakan

  23. peran media juga nih yang bikin berita ga penting muncul di dunia maya. seringnya media besar ngasih berita ga penting. kayak harga kamar hotel tempat presiden menginap. Presiden lagi minum kopi. Itu berita yang weird banget. Emang ga ada nih berita yg lebih penting daripada harga kamar hotel.

    1. naah bener banget kak, harusnya tuh berta yang berkualitas

  24. Buat saya, saat membuka social media harus pada saat hati sedang senang. Minimal lagi santai, lah. Kalau enggak wah bisa panas hati melulu melihat pro kontra. Bersyukur kalau gak kemakan hoax

    1. yang paling parah itu berita yang hoaks viral pula

  25. Belum lama aku makan di warteg trus denger ibu yg jual ngomongin soal info “hoax”

    Dalam hati aku mikir, wah ibu ini udah cerdas digital juga ya rupanya utk saring sblm sharing info yg diterima

    1. Bagus itu mba melek sosial media

  26. Pernah ikut share berita, tapi aku baca dulu dari awal paragraf sampai selesai. Dan memang butuh diviralkan. Aku lupa beritanya tentang apa, duhhh

    1. kalau emang pantas diviralkan yah gak apa-apa kak

  27. Kata Viral tuh kayaknya udah menyentuh banyak kalangan, bahkan anakku yang balita aja tahu kata viral atau video viral, padahal emaknya suka ketinggalan berita viral

  28. aku gak pernah share ulang berita yang didaptkan di medsos atau wa. Bahkan kadang gak aku baca hehehe.

  29. kalau kita2 yg melek internet (blogger) gitu ya, insyaAllah masih bisa dan ngerti mana yg harus viral dan tidak. Yang susah itu, ibu2 atau bapak2 kita yang baru2 ini aja kenal internet. Dapet berita sedikit aja, diviralkan, padahal itu HOAX. Ya capek kitanya kalau terus2an klarifikasiinnya huhuhu

    1. Alhamdulillah skrg kak bnyak gerakan Literasi Digital secara gak langsung menggerus hoax

  30. Setuju semuanya mba soalna aku paling kesel sama orang yang ga saring sebelum sharing 🙁 pernah kejadian di WAG ada yang main forward aja beritanya duh langsung aku skak mat saking gatelnya nemuin hal2 yg ga sepantasnya di share malah share :p

  31. Sekarang, semua hal ingin diviralkan, tapi harus dipilah juga, ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.