5 Hal Sepele Ini Bisa Menjaga Keutuhan NKRI, Jangan Abaikan!

Menjaga Keutuhan NKRI
Sumber Gambar: sinarharapan(dot)net

Sejak menjelang pemilu hingga berakhirnya pemilu tahun 2019 dan saat ini menjelang detik-detiknya pelantikan presiden 2019-2024, suasana riuh di sosial media dan merambah ke pertikaian hingga beragam isu memanas belumlah padam.

Saya merasakan betul suasana riuh ini sejak aktif di sosial media dan mengikuti berita di berbagai portal media. Mulai dari isu agama, pertikaian antar kelompok, rasisme dan lain-lainnya membuat hati ini sedih sekaligus kecewa kepada siapapun yang mencoba merusak keutuhan NKRI. Hingga rasa itu kemudian saya tuangkan dalam sebuah puisi berjudul Jangan Sakiti Aku, Indonesiamu.

Ada banyak tanya dalam benak ini, apa yang terjadi dengan Indonesiaku? Siapakah yang tega merusak keberagaman dalam negeriku? Untuk apa mereka mengangkat berbagai macam isu hingga menimbulkan pertikaian dan rasisme?

Namun, siapa saya ini? hendak menggugat ke mana? mau menggungat siapa? kamu? dia? mereka? nggak mungkin. Tak ingin diri ini terlibat terlalu jauh dalam emosi yang membara tanpa kepala dingin. Maka saya mencoba merenung, mungkinkah telah kita lakukan sesuatu yang juga ikut berkontribusi dalam kekacauan itu? apakah ada hal sepele yang kita lakukan sebenarnya telah ikut menambah panasnya suasana?

Yah, mungkin….

Dan barangkali hal-hal sepele tersebut belum kita sadari.

1. Ikut menyebarkan berita di sosial media tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya

Hal sepele yang merusak kutuhan NKRI

Ada beberapa orang yang fanatik kepada hal-hal tertentu, sehingga ketika menemukan sebuah berita yang mendukung apa yang disukainya menyebarkan berita tersebut tanpa mempertimbangkan lebih dulu. Padahal bisa saja berita yang disebarkan itu hoaks. Seperti pada kasus Papua yang baru-baru ini terjadi, kita cenderung menyebarkan berita tanpa mengecek dulu kebenarannya, padahal ada beberapa media yang mungkin tulisannya menyudutkan satu kelompok tertentu yang belum tentu sebagai pelaku, atau menyebarkan berita di mana kasus itu malah belum diusut tuntas oleh pihak berwajib.

Ini terdengar sepele pun melakukannya sepele. Hanya meng-klik tombol SHARE, maka kita sudah ikut berkontribusi menyebarkan berita yang belum tentu benar adanya.

Baca Juga: Pentingnya Literasi Digital dalam Mengatasi Penyebaran Hoaks

2. Ikut men-viralkan sesuatu yang semestinya tak perlu diviralkan

Mungkin sudah menjadi kebiasaan kita yang cenderung men-viralkan hal-hal yang unik dan lucu, namun jika ditilik lebih jauh, sebenarnya apa yang bermanfaat dari video/foto tersebut? Tanpa disadari, kita telah berkontribusi men-viralkan sesuatu yang tidak bermakna dan lupa berbagi informasi yang semestinya.

Akibatnya apa? sebagian besar dari kita hanya mengetahui video/foto yang viral nan lucu kemudian minim informasi akan siapa anak bangsa yang telah meraih prestasi, mengenal karya anak bangsa, dan lain-lainnya.

Baca Juga: Kenali Berita yang Pantas Diviralkan dan Bagaimana Menyikapi Berita yang Sudah Viral

3. Ikut memberikan komentar negatif di sosial media karena terbawa emosi

Hal ini jujur saja pernah saya alami. Suatu ketika saya membaca sebuah berita di facebook, dan berita tersebut sukses menyulut emosi saya. Bagaimana nggak menyulut emosi, judul beritanya sudah memprovokasi emosi pembaca terlebih-lebih isinya.

Karena sudah emosi, saya aktif menanggapi komentar di kolom komentar, alhasil ada perdebatan sengit dengan sesama netijen! tanpa disadari, waktu terbuang sia-sia ditambah menguras energi.

Untung saja, saya cepat sadar akan hal yang spontan kita lakukan di sosial media tanpa memikirkannya lebih dulu.

Mengapa hal sepele ini bisa menjaga keutuhan NKRI?

Percayalah, keretakan sebuah negara bisa berawal dari sosial media. Jika kita tidak bijak menggunakannya, mungkin hal yang sama akan terulang seperti di negara Suriah.

4. Menghargai pendapat orang lain apalagi keyakinan yang berbeda

Saat ini, kita sedang diuji oleh sebuah isu perbedaan terutama pendapat dan keyakinan. Mudah sekali menggoreng isu agama yang dapat membuat retak suatu bangsa, namun memperbaikinya butuh kesabaran dan kerja keras. Sebelum hal itu menciptakan lubang yang tak berujung, ada baiknya kita memulai dari diri sendiri.

Kuncinya? JANGAN PERNAH MERASA PALING BENAR!

Lucu rasanya, dengan fenomena hijrahnya beberapa teman, saya menghargai itikad baik mereka. Namun, ketika baru sekali atau dua kali menghadiri pengajian, mereka sudah merasa paling benar dan tidak sedikit menghakimi bahkan mengkafirkan yang lain.

Mudah-mudahan ini tidak terjadi pada kita. Dan sebaiknya mulai menghargai perbedaan yang ada. Karena Indonesia tidak hanya milik satu orang, satu kelompok, satu suku, satu ras, satu agama, tetapi Indonesia adalah milik bersama. Sehingga sikap toleransi adalah mutlak harus ada pada diri kita yang mengaku orang Indonesia.

5. Hindari sikap rasisme
Rasisme
Sumber Gambar: ShopBack

Menurut Wikipedia, rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia yang menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya,

Menurut saya rasisme ialah menganggap diri/kelompok jauh lebih baik dari yang lainnya.

Jangan sampai, sikap egoisme yang satu ini menimbulkan rasisme dalam diri kita, sadar atau tidak, memang terkadang muncul ego yang seperti ini. Terdengar sepele memang, namun jika dibiarkan maka akan menyulut permusuhan antar sesama.

Sobat, tulisan ini bukan bermaksud menggurui namun menjadi pengingat terhadap diri sendiri yang mudah-mudahan ada manfaatnya bagi pembaca. Saya dan kamu, kita semua adalah anak bangsa yang memikul tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI tercinta.

Artikel Menarik Lainnya

23 Komentar

  1. Setuju banget mba. Terutama berita yang negatif berseliweran di media sosial sebisa mungkin kita telusuri dulu kebenarannya ya.

  2. Artikel yang bagus mbak, hal-hal ini harus ditanamkan di jiwa anak-anak, remaja, semuanya deh, biar lebih toleran.

  3. Menjaga bener ya kalo nyetatus atau komen di sosmed. Biar hati sendiri juga aman terkendali

  4. Masyarakat saat ini memang krisis menghargai perbedaan. Ada aja hal yang bisa diperbedatkan. Aku sih lebih milih nggak banyak komentar di sosmed. Kalo pas nulis terus ada yang nyinyir, aku males debat, langsung aja aku hapus komennya, kalo perlu blokir sekalian.

    1. hhhha pas banget tuh kak

  5. Nyatanya dari dulu memang sikap adudomba yang bisa merusak keutuhan NKRI. Kalau zaman sekarang mungkin sikap adudomba itu muncul dengan wajah baru seperti menyebarkan hoaks, saling hujat , dsb. Memang keliatannya sepele tapi efeknya bahaya banget ya Kak.

    1. banget kak

  6. ini nih yang perlu dijaga banget sama para netizen maha benar, jangan sekali-kali ngetik status ataupun komentar pake emosi, bisa nyulut yang lainnya niiiii

  7. Share berita ini nih yang kadang suka nggak disaring dulu bener atau tidaknya, tinggal di tangan kita mau dilanjutkan share atau tidak

  8. Sebenernya gak hanya status yaa…yang memicu pro-kontra.
    Tapi juga komentar di status orang lain.
    Ini bikin gemeesshh…

    Aku cenderung untuk menahan diri.
    Karena aku gak tau mengapa ia berpikir begitu,

    Bisa jadi, karena sudut pandang kita berbeda dalam menyikapi sebuah masalah.

  9. Bener banget mba biar gak gampang kita untuk terprovakasi berita yang gak tahu kebenarannya kudu melek dan bijak dalam bersosial media dulu yang paling penting

  10. Wah ternyata ya, hal hal sepele dampaknya bisa besar gitu…

    Smg kita smua bisa terhindar dari perbuatan2 tsb ya

  11. Iya saat pemilu dan pasca pemilu, banyak sekali berita hoax yang meresahkan. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah mulai mereda ya, semoga Indonesia selalu bersatu

  12. Ada yang bilang saat ini jarimu harimaumu.
    Apa yg kita ketik dan publish, bisa saja mencelakai kita sendiri suatu hari nanti. Jadi memang lebih baik diam kalau tidak tahu permasalahan 6g sebenarnya…

    Salam
    Okti

  13. Aku setuju mbak kalau kita harus menjaga sikap agar tidak rasis. Apalagi keberagaman di Indonesia merupakan anugerah yang tidak ternilai, karena beda itu sangat indah asalh penuh kasih di dalamnya.

  14. Kalau saya ingin berstatus negatif, biasanya saya private dulu statusnya supaya hanya bisa saya yang lihat. Beberapa hari kemudian, saya buka lagi statusnya, jika isi pikiran saya tidak berubah, maka saya publikasikan. Tapi kalau ternyata status negatif itu hanya luapan emosi sementara, cenderung saya hapus.
    Saya tidak pernah tahu kapan jari saya akan bisa menghancurkan hubungan orang lain dengan kawan-kawannya.

    1. Jarang bgt yg kyk mba ini, bijak bgt bersosmed

  15. Iya ternyata banyak ya hal-hal yang dapat mengancurkan keutuhan NKRI. Seharusnya bisa sedikit demi sedikit diminimalkan tentunya harus dari diri kita sendiri. Sadar akan dampak yang akan kita peroleh jika kita menyebarkan sesuatu yang belum tentu benar. Tapi merasa paling benar.

  16. Betul banget mba, hate comment aja udah bisa memecah belah bangsa

    1. Bener banget kak

  17. Berita yang kita sebarkan ternyata bohong. Rasanya tuh ikutan mendukung padahal Kita cuma share link doang tapi merusak kebutuhan nkri

  18. Setuju banget, Kak. Salah satu cara lain untuk menjaga keutuhan NKRI adalah berani terjun bergaul dengan berbagai komunitas (tidak cuma online) supaya lebih mudah melihat dunia nyatanya.

    1. Yupp, bener banget kak 😊

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.