Investasi Reksadana saat ini kian digemari karena bisa dilakukan dengan mudah yakni melalui platform online. Salah satunya adalah melalui mobile banking yang memiliki layanan investasi Reksadana. Apabila Anda baru terjun atau mulai berinvestasi, ada beberapa strategi investasi Reksadana yang harus dipahami salah satunya switching.
Switching adalah proses pemindahan atau penukaran unit Reksadana yang dimiliki oleh investor ke unit Reksadana lain yang diinginkan. Prosesnya berbeda dari menjual dan membeli Reksadana secara manual karena switching bisa dilakukan secara lebih cepat atau instans dalam waktu bersamaan.
Strategi switching Reksadana sering dilakukan investor untuk memperoleh harga Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada hari yang sama. Jadi untuk melakukan penjualan dan pembelian unit Reksadana, Anda tidak perlu menunggu hasil penjualan Reksadana yang masuk ke rekening terlebih dahulu. Namun agar bisa menerapkan switching dengan tepat, Anda perlu memahami langkah-langkah atau strateginya.
Apa Itu Switching Reksadana
Switching adalah pengalihan atau penukaran dari satu unit Reksadana ke unit Reksadana lainnya tanpa perlu melalui proses penjualan dan pembelian secara manual. Switching Reksadana merupakan strategi yang dilakukan investor untuk mengubah portofolio Reksadana miliknya serta mendapatkan harga NAB penjualan dan pembelian di hari yang sama.
Switching Reksadana memudahkan investor dalam melakukan penjualan dan pembelian unit Reksadana secara instans karena proses transaksi lebih efisien. Berbeda dengan mekanisme transaksi manual yang terbilang merepotkan karena terdapat jeda waktu untuk menyelesaikan transaksi.
Dalam mekanisme manual, pemindahan unit Reksadana harus melalui proses penjualan terlebih dahulu. Kemudian investor harus menunggu jeda waktu selama beberapa hari untuk mendapat pencairan dana investasi ke rekening pribadi. Setelah dana masuk, investor baru bisa melakukan pembelian unit Reksadana lainnya.
Dengan melakukan switching Reksadana, Anda tidak perlu menunggu hasil penjualan Reksadana masuk ke rekening Anda untuk membeli unit Reksadana lain. Anda tinggal switching saldo Reksadana yang Anda punya ke unit Reksadana lain yang diinginkan. Namun perlu diingat bahwa transaksi ini hanya bisa dilakukan apabila produk Reksadana asal dan tujuan switching dikelola oleh manajer investasi dan berasal dari Bank Kustodian yang sama.
Keuntungan Switching Reksadana
Banyak investor melakukan switching Reksadana karena strategi ini memberikan sejumlah keuntungan. Selain proses transaksi yang lebih efisien atau instan dan memperoleh NAB di hari yang sama, berikut ini beberapa manfaat dari switching Reksadana:
1. Mengamankan Keuntungan
Salah satu kelebihan dari menerapkan switching Reksadana adalah dapat membantu Anda mengamankan profit atau keuntungan. Jadi apabila produk reksadana berisiko relatif tinggi (reksadana pendapatan tetap, campuran, atau saham) yang Anda miliki dirasa sudah cukup, maka Anda dapat melakukan switching ke produk Reksadana yang bersifat low risk.
Produk Reksadana dengan risiko rendah yang bisa Anda pilih untuk tujuan switching adalah reksadana pasar uang. Dengan langkah ini Anda bisa merealisasikan profit yang telah didapatkan demi tujuan mengamankan keuntungan.
2. Menjaga Risiko dan Profit Taking
Manfaat lain dari switching Reksadana adalah untuk menjaga risiko dan profit taking. Langkah ini tepat untuk diambil ketika pada suatu waktu portofolio investasi Anda memiliki risiko yang besar, seperti waktu terjadinya pandemi Covid 19 pada Februari—Maret 2020 lalu. Di saat kondisi tersebut, terjadi penurunan kinerja yang cukup anjlok pada investasi di Reksadana pendapatan tetap dan saham.
Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir risiko tersebut adalah dengan switching Reksadana. Anda bisa mengalihkan atau menukar unit Reksadana bersifat high risk ke produk yang risikonya lebih rendah seperti Reksadana pasar uang. Kemudian Anda bisa switching lagi ke reksa dana berisiko tinggi (Reksadana pendapatan tetap, campuran, dan saham) saat kondisi sudah kembali membaik.
3. Mengatur Kembali Alokasi Aset
Switching Reksadana juga dapat membantu investor untuk mengatur kembali alokasi aset. Setiap investor umumnya mempunyai alokasi aset dari keseluruhan dana investasi yang sesuai tujuan keuangannya masing-masing. Namun seiring berjalannya waktu akan ada pertumbuhan nilai investasi, yang mana membuat investor harus mengubah alokasi asetnya dari jangka waktu yang semula diharapkan.
Salah satu cara untuk bisa menyesuaikan kembali alokasi aset, Anda perlu melakukan switching Reksadana. Anda dapat mengalihkan atau memindahkan porsi Reksadana yang alokasinya berlebih untuk dialihkan kembali ke alokasi yang sudah ditargetkan.
Strategi Switching Reksadana
Meski terkesan mudah dan menguntungkan, namun investor tidak boleh melakukan switching Reksadana secara sembarangan atau asal-asalan. Anda beberapa hal atau faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan switching Reksadana.
Berikut ini strategi atau langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat akan melakukan switching Reksadana:
1. Lakukan Switching Sesuai Tujuan Keuangan
Switching Reksadana harus dilakukan sesuai tujuan keuangan masing-masing investor. Jangan sampai melakukan penukaran (penjualan atau pembelian) dalam keadaan panik atau terbawa emosi di saat terjadi perubahan komposisi harian, mingguan, atau bulanan.
2. Menyesuaikan Aset Portofolio secara Berkala
Saat melakukan switching Reksadana sebaiknya sesuaikan dengan aset dalam portofolio secara berkala. Misalnya Anda bisa rebalance portofolio secara berkala tiap 3 bulan, 6 bulan, atau setahun sekali.
3. Alihkan Unit Reksadana High Risk ke Low Risk
Anda bisa melakukan switching Reksadana dari unit Reksadana berisiko tinggi ke unit yang bersifat low risk. Dengan cara melakukan pengalihan ke produk Reksadana berisiko rendah, Anda bisa memperoleh keuntungan.
Menggunakan Mobile Banking untuk Investasi Reksadana
Setelah mengetahui cara menerapkan strategi switching Reksadana, Anda pastinya semakin yakin dan bersemangat untuk berinvestasi. Switching Reksadana yang dilakukan secara tepat akan memberikan keuntungan dan beberapa manfaat lainnya bagi portofolio investasi Anda. Saat ini berinvestasi reksadana juga bisa dilakukan secara mudah, salah satunya melalui mobile banking.
Mobile banking adalah platform keuangan yang disediakan oleh perbankan untuk memudahkan transaksi di era digital. Salah satu mobile banking yang menyediakan fitur investasi Reksadana adalah PermataMobile X. Mobile banking dari PermataBank ini bisa Anda unduh di Play Store dan App Store.
Melalui mobile banking PermataMobile X, Anda bisa memulai investasi Reksadana dengan modal sebesar Rp100,000. Ada empat produk investasi reksadana yang bisa Anda pilih, yaitu reksadana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Informasi lebih lengkap mengenai PermataMobile X bisa Anda baca di sini.
Baca Juga:
[…] Tips Switching Reksadana, Keuntungan dan Strateginya […]