Ini Dia Cara Mengatur Uang tiap Generasi

Cara Mengatur Uang
Sumber Gambar: Freepik

Karakteristik keuangan setiap orang pastinya tidak bisa disamaratakan. Apalagi kalau sudah lintas generasi, seperti baby boomers yang terlampau jauh dengan generasi alpha. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kebiasaan orang dalam mengelola uang, sekaligus faktor lingkungan yang ada di sekitarnya.

Apa pun generasinya, sebenarnya semua orang harus mengelola uang dengan baik. Sebab, kalau pengeluaran lebih tinggi daripada pemasukan, Anda akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di masa sekarang dan masa yang akan datang. Di era digital seperti sekarang, mengatur keuangan bisa dilakukan dengan semakin mudah.

Anda bisa membuka rekening online untuk memudahkan Anda dalam mengelola dan mengontrol keuangan. Anda bisa menyimpan uang secara aman di rekening online, serta bisa memantau aktivitas di rekening Anda. Supaya bisa mengatur uang dengan bijak, Anda perlu mengetahui perbedaan perilaku keuangan tiap generasi.

Perilaku Keuangan Tiap Generasi

Jarang disadari banyak orang, ternyata setiap generasi memiliki gaya keuangan yang berbeda-beda. Setidaknya, ada 5 generasi yang dikelompokkan dalam tahun kelahiran yang berbeda-beda, dan setiap generasi mempunyai keunikannya tersendiri. Berikut beberapa perbedaanya.

1. Baby Boomers

Baby Boomers adalah generasi yang muncul setelah Perang Dunia ke-2. Saat itu, orang Amerika merasakan hidup yang makmur, bebas, dan bisa membina keluarga dengan baik. Maklum kalau menikah bukan menjadi prioritas bagi generasi saat itu. Jadi, anak-anak yang lahir pada tahun 1946-1964 dinamakan baby boomers.

Dikenal sebagai generasi pekerja keras, dan sibuk mencari uang untuk memenuhi segala kebutuhan hidup dan keluarga, baby boomers sangat bekerja keras dalam mencari uang.

2. Generasi X

Setelah baby boomers muncul generasi X yang lahir pada tahun 1965 hingga 1979. Karena masih keturunan langsung dari generasi baby boomers, generasi X dikenal dengan karakter pekerja keras dan suka sibuk mencari uang untuk mencakup hidupnya.

Pada generasi X mereka sudah memikirkan bagaimana pentingnya investasi selain bekerja mendapatkan penghasilan tetap. Selain itu, generasi X juga mementingkan work life balance atau membagi waktunya untuk bersama keluarga dan orang tersayang.

3. Generasi Y

Zaman semakin modern, pada tahun 1981-1994 muncul anak-anak milenial yang dinamakan generasi Y. Generasi ini mulai bergantung pada teknologi, bahkan sudah sulit dilepaskan. Makanya, generasi ini disebut lebih malas daripada generasi sebelumnya, karena ingin segala hal yang serba simpel.

Karena tak bisa terpisahkan dengan teknologi, profesi yang cocok untuk generasi milenial selalu mengarah pada teknologi, industri, atau yang berhubungan dengan hobi. Contohnya seperti perfilman dan fotografer. Tak heran kalau generasi ini rela membayar barang mahal untuk mendapatkan barang dengan fitur terbaik. Meski terbilang boros, tapi generasi ini mementingkan kualitas.

Banyak pendapat yang mengatakan kalau generasi milenial adalah generasi paling payah dalam mengatur keuangan hanya karena keseringan menuruti gengsi. Jika Anda merupakan generasi milenial, maka buktikan bahwa Anda juga bisa mengatur keuangan dengan baik. Sebaiknya Anda membuka rekening online untuk menabung dan memudahkan pengelolaan.

4. Generasi Z

Dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, generasi Z yang lahir pada tahun 1995-2010 dikenal lebih inovatif kreatif. Tak heran kalau generasi ini menjadi teknologi sebagai sumber informasi dan pemasukan utama.

Banyak generasi Z yang mengandalkan media sosial untuk berbisnis online, endorsement, content creator, hingga menjadi youtuber. Mereka bisa mengandalkan berbagai platform untuk mencari uang. Tak heran kalau generasi ini lebih suka bekerja di perusahaan yang sesuai dengan passionnya.

5. Generasi Alpha

Terkahir, generasi yang paling muda adalah anak-anak kelahir 2010 ke atas termasuk generasi apkha. Kabarnya, generasi ini sangat berpengaruh untuk masa depan dunia karena sejak lahir mereka sudah dikenalkan dengan teknologi digital. Sehingga, game di HP bukan lagi hal asing untuk mereka. Karena lahir dengan kecanggihan teknologi, generasi ini dipercaya dapat menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, gaya hidupnya jauh lebih modern daripada generasi sebelumnya.

5 Karakteristik Keuangan

Selain dipengaruhi oleh generasi, nyatanya masih ada faktor lain yang mempengaruhi kebiasaan seseorang dalam mengelola keuangannya. Bisa saja, keuangan dipengaruhi oleh tingkat keperluan hidup, didikan orang tua, hingga kondisi tertentu. Berikut beberapa karakteristik keuangan seseorang yang bisa Anda ketahui:

1. Konsumtif

Mengatur keuangan
Sumber Gambar: Unsplash

Memiliki karakter konsumtif, biasanya seseorang dengan tipe ini gemar membeli barang-barang yang kurang diperlukan dan hanya menghabiskan uang. Si pemboros biasanya tak masalah kalau mengeluarkan uang dalam jumlah besar sekalipun. Karena mereka mudah terbawa tren yang sedang booming. Mulai dari gadget, fashion, motor, hingga mobil sekalipun.

2. Shopper

Karakter keuangan berikutnya adalah shopper, biasanya orang tipe ini sangat gemar sekali berbelanja. Alasanya untuk karena menganggap belanja sebagai bentuk terapi menghilangkan stres dan rasa penat. Biasanya, mereka mudah tergiur kalau ada barang-barang diskon di mall atau di e-commerce sekali pun. Meski begitu, para shopaholic ini mempunya kejelian untuk menentukan harga dengan kualitas terbaik.

3. Penghemat

Sering disangka pelit, nyatanya karakter keuangan ini mampu membatasi pengeluaran dengan cerdas. Beda halnya dengan orang pelit yang tidak mau berbagi untuk orang lain. Mereka yang berhemat akan memprioritaskan keuangan untuk membayar listrik, kredit, dan menjauhi hutang. Mereka juga suka menyimpan uang, karena memiliki prinsip “sedia payung sebelum hujan”. Sehingga, kalau ada hal yang di luar dugaan mereka tak akan pusing lagi.

4. Tukang utang

Karakter tukang utang ini biasanya selalu ada di kehidupan masyarakat. Tapi, anehnya orang-orang yang suka berhutang tidak mau menyadari kalau mereka gemar berhutang. Bahkan, tak sedikit orang yang malas bayar utang, atau “gali lubang tutup lubang”. Jadi, setelah membayar hutang, mereka akan berhutang lagi pada orang lain.

5. Investor

Karakter seorang investor biasanya memiliki kesadaran tinggi saat mengatur uang. Karena mereka akan terus memutarkan uangnya agar bermanfaat untuk masa depan. Mereka memilih untuk menghindari barang yang tak diperlukan demi menabung dan berinvestasi.

Pilih Tabungan Online PermataME untuk Menabung

Dari banyaknya karakter keuangan, kira-kira Anda termasuk yang mana? Tak perlu pesimis kalau selama ini Anda memiliki kebiasaan buruk dalam mengelola uang. Kini saatnya bagi Anda untuk rutin menabung dan mengatur keuangan secara bijak. Untuk memudahkan hal itu, Anda perlu membuat rekening online. Rekening online yang cocok untuk Anda gunakan di era digital adalah PermataME.

PermataME adalah tabungan online dari PermataBank. Pembuatan rekening PermataME bisa dilakukan secara online menggunakan aplikasi mobile banking PermataMobile X yang bisa diunduh di Play Store dan App Store. Syarat buka rekening online ini juga sederhana dan nggak ribet.

Sejumlah kelebihan yang ditawarkan oleh produk tabungan ini, di antaranya bebas biaya admin tanpa syarat apa pun, mendapat bonus saldo di awal, bebas biaya tarik tunai di ATM dan Indomaret, banyak cashback dan diskon merchant, dan gratis transfer ke bank lain tanpa syarat.

Bagaimana cara memiliki tabungan ini? Informasi lebih lengkap mengenai rekening online PermataME dan cara pendaftarannya bisa Anda baca di laman berikut https://www.permatabank.com/id/tabungan-retail/permatame.

Artikel Menarik Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.