Judul Buku: 2
Penulis: Donny Dhirgantoro
Penerbit Grasindo
Cetakan 1: Juni 2011
Tebal: 418 halaman
MyRate: 👑👑👑👑👑
Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak pernah!
BLURB
Ini Bulutangkis, dan ini Indonesia, di mana impian dibawa ke dunia nyata, tidak berlaku untuj Gusni Annisa Puspita, remaja yang “kelebihannya” adalah keterbatasannya. Cita-citanya sejak kecil untuk membuat orang tuanya senang dengan bermain bulutangkis terus kandas.
Suatu malam sebuah kenyataan pahit datang untuknya, sebuah kenyataan tak berperi, hidup yang tidak berpihak kepadanya, kenyataan yang berbicara lantang kalau bermimpi saja tidak akan pernah cukup.
Dan, perempuan Indonesia dengan segala keterbatasannya itu memutuskan untuk melawan, memutuskan untuk terus berjuang mencintai hidup yang tidak pernah sempurna.
Memutuskan untuk berani mencintai, dan mencintai dengan berani.
Let’s talk about it 😄
Buku ini, sudah diterbitin tujuh tahun yang lalu. Dan, gue baru baca? Gila! Tapi, gue bersyukur karena masih punya kesempatan nemu buku novel sebagus ini gaes.
Kisah ini berawal dari Gusni. Seorang yang lahir dengan “kelebihannya”. Berbeda dengan Gita kakaknya, Gusni memiliki kelainan yang menyebabkannya tidak normal dengan anak seusianya.
Gusni merupakan anak kedua dari sepasang suami istri yang hidup sederhana. Keduanya, bersama-sama membesarkan buah hatinya terutama Gusni. Mereka tiada henti memotivasi anak-anaknya. Hingga, keduanya membuat Gita menjadi pemain bulutangkis dengan prestasi yang terus melejit.
Gusni memiliki seorang sahabat yang sama gendutnya. Namanya Harry. Sosok yang membuat Gusni tahu apa cita-citanya.
Melalui perjuangan berat dan semangat tanpa batas, Gusni terus bermain bulutangkis untuk hidup. Ia berjuang tiada henti. Melawan keterbatasan yang menggorogoti dirinya. Mampukah Gusni berjuang dan memenangkan kejuaran di saat-saat terakhirnya???
Baca Juga: Melodi Pertama dan Terakhir
What’s the interesting of this story?
Gue nangis pas baca buku ini. Benar-benar membuat gue terharu. Pertama, novel ini menceritakan tentang dunia bulutangkis dan Indonesia. Membuat pembaca kagum sekaligus malu. Kedua, aku sangat suka karakter kedua orang tua Guta dan Gusni. Berada di posisi mereka memang akan sangat sulit. Namun, mereka memiliki hati yang tabah dan kiat. Figur yang patut dicontoh tentang mendidik anak-anak dan mencintai seutuhnya. Ketiga, tentang Gusni. Kalau lo ada di posisi Gusni, busa gak setegar dia? Nah, tokoh jtama inilah ysng buat gue nangis-nangis. Kenapa tidak, ia begitu berani mencintai hidupnya. Menggunakan setiap detik yang dia miliki tanpa menyia-nyiakannya. Figur yang sangat pas bagi kita yang masih memandang sebelah mata, apa itu mimpi. Keempat, gue sangat suka gaya penulis menuturkan kisah Gusnu. Begitu ringan dan quotable banget. Sekedar info, penulis ini merupakan penulis 5 cm lho, yang memang menularkan semangat nasionalisme melalui tulisannya.
Baca Juga: Menjadi Penjual Lesehan di Kampus
What’s the message?
Bwaaaanyak! Yang bikin gue jleebb, angguk-anguk, dan seolah ditampar-tampat. Abis itu, gue merasa lega. Lega karena, hanya melalui kisah Gusni, kita dapat memetik hikmahnya. Salah satu pesan yang amat berharga bagi gue, melalui kisah Gusni, jangan pernah berhenti, jangan pernah menyerah melawan penyakit yang membatasi hidup dan mimpi-mimpimu.
Afterall, gue rekomenasiin banget bagi teman-teman yang belum baca buku ini. Yang lagi galau-galaunya memikirkan masa depan, pula yang gak pernah merasa cukup akan kehidupannya.
So, happy reading gaess 😊😆
Sambil mengingat 5cm, kayaknya asyik menelusuri kisah Gusni ini.
Silahkan mba 🙂