JANGAN SAKITI AKU, INDONESIAMU
By: Ainhy Edelweiss
Anakku, aku ini ibumu, tanah kelahiranmu
Tempat di mana kau dilahirkan
Di Tanah Air ini, kusediakan apapun yang kau butuhkan
Kutumbuhkan tanaman, buah-buahan untuk menopang hidupmu
Kurela tanahku dibanguni gedung pencakar langit, meski aku menahan bebannya
Manakala kau membuang sampah hingga memenuhi perutku, aku masih menyayangimu
Namun, di hari ulang tahunku, kudengar anak-anakku menghentakkan kaki,
Menyerukan kalimat-kalimat permusuhan,
Darahmu mengaliri tubuhku
Aku pedih, aku sakit, akulah ibumu, NKRI yang selalu bersamamu
Namun, di hari ulang tahunku, mengapa kalian menyakitiku?
Usiaku semakin menua, tubuhku mungkin tak mampu menopangmu lebih lama
Jika kau tak mampu mencintaiku, cukup jangan sakiti aku, Indonesiamu
Iyess ibu pertiwi makin renta. Apa yng kita bisa, selain mencumbu air mata…
Bagus puisinya, pas banget dengan keadaan sekarang
Betapa seringnya kita menyakiti sang ibu pertiwi yaa.. Duh anak-anak manusia ini, sungguh banyak dosa terhadap ibu.
Bagus puisinya.. Aku jadi ikutan sedih dan melow juga nie..
semoga negara kita tetap aman damai dan sentosa ya Mba, sebab di sini nanti anak cucu kita akan bermukim untuk selamanya dengan damai dan sejahtera, btw puisinya menyentuh sekali
Ahhh jadi sedih baca puisinya, bisa pas banget dek. Bener sih bumi kelahiran kita udah diam aja diinjak-injak, masih ditambah dengan jatuhnya korban karena permusuhan. Semoga negeri ini bisa kembali damai, tanpa ada permusuhan lagi
Puisinya pas banget buat 17-an, jadi merinding, berasa semangat kemerdekaannya.
Semangat mencintai tanah air Indonesia .. jarang bngt nih aku buat puisi tentang tanah air jadi tertantang juga buat bikin puisi
Jadi sedih baca puisinya. kangen Indonesia jaman jaman dulu dimana rasa nasionalisme dan rasa saling memiliki dari Sabang sampai Merauke tertanam di dada.
Bagus mba puisi nya. Aku udah lama ga buat puisi nih. Indonesia semoga makin jaya. Kuberdoa yg baik2
Duh sedih bacanya, Mbak, semoga negara kita aman dan selalu dilindungi Allah dari permusuhan dan bencana, aamiin
Jangan ada perpecahan, jangan ada saling menyakiti semua harus damai selalu ya mulai sekarang
wah jago bikin puisi nih..
bagus mba, puisinya..
semoga indonesia semakin maju dan berjaya yaa..
Ternyata dirimu suka bikin puisi ya Mak? Kubaru tahuuu. Bagus Mbak.
Kemarin ku baca berita hutan Amazon kebakaran lagi, beritanya sih abis mba hutannya. Trus aku kepikiran sama pulau Kalimantan yang makin ke sini makin abis hutannya huhuhu
Mari kita memaknai kemerdekaan yang sudah berusia 74 tahun ini dengan menjadi sosok perekat NKRI, di mana pun kita berada!
… mari mulai dari diri sendiri, saat ini juga!
begitulah seharusnya ya, persatuan tanpa mebedakan suku, agama dan ras
Indah sekaligus sedih baca puisi ini. Apalagi di bagian terakhir yang tentang jangan menyakiti. Hiks
Mari selalu kita jaga Indonesia ini bersama-sama tanpa memandang perbedaan yang ada. Berbeda itu pasti tapi bersama-sama menjadi Indonesia lebih indah.
Indonesia terlalu indah untuk kita rusak. Terlalu hangat untuk kita pecah belah. Kita satu, satu nusa satu bangsa, satu bahasa. Tulisan yang bagus
Jadi sedih baca puisi ini. Alangkah damai dan indahnya ya jika semua penduduk Indonesia ini, dengan semua perbedaannya saling gandeng, bekerjasama untuk NKRI tercinta.
Bacanya jadi sedih, pilu banget. Apalagi yg terjadi sama saudara kita. Semoga jangan berlarut2 cukuplah damai,
Masak iya ulang tahun ibu pertiwi di kasih kado seperti kejadian yg ada di salahsatu kota,
-rurohma[dot]com-
Makasiiii puisinya yg indah ini Mak.
Semoga ALLAH lindungi kita semua dan berkahi Indonesia tercinta yaaa
Aminnn.. semoga Indonesia selalu damai.. dan selalu dalam lindunganNya.. Dirgahyu Indonesiaku
Sedihnya sekarang makin banyak bermunculan fitnah yang luar biasa di negeri ini. Seandainya tidak ada anak kecil, para orang tua yang soleh dan solehah yang senantiasa menengadahkan tangannya ke langit, mungkin bencana itu benar-benar nyata merenggut Indonesia.