Judul: UNTOLD Series
Penulis: Tamam Kahn
Penerbit: Kaysa Media
Cetakan I: Tahun 2011
Tebal: 227 halaman
ISBN: 978-979-1479-58-5
BLURB
Setelah 25 tahun beristrikan Khadijah binti Khuwailid, Nabi SAW tercatat menikah kembali beberapa kali dan memiliki sejumlah istri. Sebagai seorang rasul, kehidupan rumah tangga beliau tentu saja patut dicontoh. Meski demikian, hubungan Rasululah SAW dengan para istrinya juga tak lepas dari berbagai masalah. Lalu, seperti apakah romantika dan dinamika rumah tangga Rasulullah SAW? Benarkah ada saling kecemburuan di antara mereka? Betulkah A’isyah yang selama ini dikenal cerdas, ternyata memiliki sifat iseng? Apakah benar bahwa Mariya, istri Nabi SAW yang berasal dari Mesir, dianggap bukan istri beliau? Siapakah Asma dan mengapa dia dicerai Nabi Muhammad SAW?
Tidak banyak buku yang membahas istri-istri Nabi Muhammad SAW. Buku ini menyajikan kehidupan istri-istri beliau dari Khadijah, hingga istri terakhir, Maimunah, dari sudut pandang seorang perempuan. Disajikan dalam bahasa yang lugas dan indah dalam bentuk prosimetrum, bentuk naratif yang diselingi dengan puisi, kisah-kisah tentang para ibunda Kaum Mukminin ini terasa amat dekat dengan kita, seolah-olah mereka sendirilah yang bercerita.
Let’s talk about it
Pertama kali melihat cover dan judul buku ini aku langsung jatuh cinta. Mengapa? Sebab buku ini bercerita tentang kisah istri-istri Rasulullah yang jarang diceritakan di buku-buku lain. Hal ini menambah rasa penasaranku untuk segera membacanya karena informasi tentang kisah istri-istri Rasulullah sangat minim. Buku Untold The Series merupakan novel terjemahan berbentuk prosimetrum. Penulis menjelmakan diri ke dalam tokoh-tokoh dalam buku ini. Tidak hanya menuangkannya dalam bentuk cerita yang naratif berdasarkan hasil penelusuran sejarah, namun juga dalam bentuk puisi. Oleh karena itu, membacanya akan menggugah sisi emosional pembaca.
Bagaimana Kisahnya?
Tentu saja kisah dimulai dari Khadijah binti Khuwailid. Beliau adalah istri pertama Rasulullah saw. Tak banyak yang tahu bahwa ada beberapa yang meriwayatkan jika Khadijah bukan berusia 40 tahun menikah dengan nabi bahkan jauh lebih muda, ada riwayat mengatakan jika umur beliau sekitar 28 tahun. Terlepas dari fakta yang cukup mencengangkan tersebut yang jarang diketahui selama ini akan umur Khadijah, penulis mencoba menceritakan sosok beliau yang menemani Rasulullah dalam kehidupan rumah tangganya dan penerimaan wahyu selama 25 tahun.
Sosok Khadijah merupakan teladan bagi perempuan seluruh dunia dimanapun akan karakter beliau yang patut diteladani.
Bagaimana dengan istri-istri nabi sepeninggal Khadijah?
Nabi Muhammad saw adalah penutup para nabi yang menyampaikan kalamullah melalui alquran dan hadis. Nabi Muhammad adalah nabi yang makzum dari dosa, demikian dengan segala ucapan-ucapan, tindakan-tindakan, serta segala sesuatu dari beliau tak luput dari wahyu. Pernikahan bukan hanya pemenuhan kebutuhan biologis semata, namun berangkat dari kehidupan rumah tangga nabi kita dapat mengambil pelajaran bahwa pernikahan merupakan perjalanan spiritual dalam mencapai kesempurnaan. Dewasa ini, banyak orang yang menikah lebih dari sekali padahal masih diragukan apakah ia mampu bersikap adil atau tidak, apakah tujuan pernikahannya sejalan dengan sunah Rasulullah? Banyak yang memahami bahwa sunah nabi menikah itu lebih dari sekali, tapi tak banyak yang memahami secara kontekstual tentang makna dan tujuan pernikahan sehingga hanya mengikuti makna tekstualnya saja.
Sebagai contoh, ketika nabi Muhammad menikah dengan Mariya. Beliau adalah salah seorang kristen koptik berasal dari Mesir. Tak banyak yang tahu bahwa Mariya adalah istri nabi Muhammad saw dan malah ada yang meriwayatkan bahwa Mariya adalah budak. Nasab Mariya pun berdasarkan buku Untold Series berasal dari nabi ibrahim yang memiliki kedudukan yang tinggi di keluarganya. Mariya yang digambar sebagai istri nabi yang sangat cantik adalah satu-satunya istri nabi setelah Khadijah dikaruniai keturunan bernama Ibrahim walau hanya berusia 2 tahun namun, memberikan makna dan kebahagiaan yang amat dalam di hati Rasulullah. Sedemikian nabi menghormati Mariya dan pemikiran-pemikirannya hingga beliau banyak menghabiskan waktu bersama Mariya yang menyulut kecemburuan di antara istri rasulullah khususnya pada Asiyah dan Hafzah.
Mariya sebelum sampai ke Mesir menurut riwayat mengatakan bahwa beliau telah memeluk ajaran agama islam. Kristen koptik sendiri pada masa itu sangat memegang ajaran teguh nabi Isa as. Jika ditilik lebih jauh, kita dapat memahami bahwa makna dibalik pernikahan nabi Muhammad saw dan bunda Mariya terdapat misi kemanusiaan yang sangat besar, salah satunya adalah toleransi. Bagaimanapun sebuah perbedaan, Rasulullah merangkul semua perbedaan dalam perdamaian tanpa didahului oleh peperangan yang dewasa ini sudah banyak yang tidak dicontohi masyarakat yang intolerant.
Baca Juga: Keindahan dan Keagungan Perempuan
Ayat Tentang Hijab?
Zainab binti Jahsh. Adalah salah satu istri nabi Muhammad saw. Zainab merupakan mantan istri Zaid, anak angkat Rasulullah. Di dalam tradisi arab pada masa itu, dilarang menikahi istri anak kandung maupun anak angkat, penyamarataan ini tentu memiliki kekeliruan ysng oleh menjadi sebab turunnya ayat yang membolehkan nabi menikahi Zainab untuk mengubah tradisi Arab pada masa itu. Zainab juga memiliki keistimewaan, beliau dinikahkan langsung bersama Rasulullah oleh Allah melalui wahyu. Selain itu, Zainab adalah istri nabi yang paling cantik. Sehingga menjadi sebab turunnya ayat tentang hijab. Kala itu, agama islam telah berkembang diseluruh penjuru Makkah. Banyak para pengikut nabi maupun pendatang yang datang kerumah nabi untuk menanyakan beragam persoalan. Namun, terdapat banyak juga orang-orang munafik yang memandang istri-istri Rasulullah tanpa rasa hormat terutama kepada Zainab. Oleh karena itu, ayat tentang Hijab diturunkan,dan nabi mengulur tirai untuk para istri-istrinya yang bukan muhrim. Selain itu, di Arab perempuan kerap kali diganggu ketika bepergian, oleh karena itu turunlah perintah tentang hijab yang menyuruh seluruh perempuan untuk mengenakan pakaian yang sopan yang dapat melindunginya dan membedakan identitasnya yang di jaman sekarang barangkali diartikan sebagai jilbab.
Dewasa ini, ada pahaman yang mengatakan bahwa hijab adalah sebatas berjilbab alias berkerudung tanpa memahami maknanya secara kontekstual, sehingga tak jarang label berhijab dan tidaknya seseorang sering dijadikan tolak ukur masuk neraka-surga, baik-buruknya seseorang. Membaca buku ini akan membuka pikiran pembaca untuk lebih memahami makna hijab itu sendiri.
Bagaimana dengan kisah istri-istri nabi yang lainnya?
Semua istri nabi Muhammad adalah ummul mukminin bagi seluruh kaum muslimin yang patut dijadikan teladan dan memberikan banyak hikmah. Sayangnya, aku tak mampu mengupas semuanya satu per satu disini karena demikian banyaknya peristiwa dan hikmah yang bisa kita petik dari para ummul mukminin.
Membaca sejarah memang memberikan pengetahuan yang luar biasa untuk membuka pola pikir seseorang, membaca sejarah khususnya istri-istri nabi seakan diajak berkenalan langsung dengan para ummul mukminin yang membuatku semakin jatuh cinta dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Demikian review dari aku mohon maaf atas segala kekurangannya 🙂 selamat membaca 🙂
____
Makassar, 12 September 2018
makasih reviewnya
Sama2 kak