Saat ini perusahaan besar di Indonesia harus mulai mempersiapkan langkah untuk menuju ekonomi yang hijau, agar dampak perubahan iklim dan lingkungan dapat teratasi. Permasalahan yang sedang dihadapi dari berbagai macam pihak, mulai dari Pemerintah, Pengusaha, Stakeholder, dan Masyarakat selalu berkutat pada permasalahan lingkungan, gas emisi, dan perubahan iklim.
Selama ini, Pemerintah telah mempersiapkan strategi untuk menanggulangi permasalahan ini, mulai dari membuat peraturan pemerintah mengenai pembatasan penggunaan energi emisi, membuat kebijakan yang ditujukan kepada perusahan-perusahan agar mulai mencari cara mengurangi limbah. Akan tetapi, kurangnya kerja sama antara banyak pihak menjadi salah satu tantangan lainnya untuk mencapai tujuan keberlanjutan di semua sektor industri.
Studi dari para ahli mengungkapkan bahwa populasi yang terjadi di perkotaan di Asia Tenggara telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan populasi ini secara tidak langsung memberikan dampak pada kebutuhan rumah tinggal di Indonesia yang berarti sisa hasil limbah konstruksi pun akan semakin menumpuk. Sebagai salah satu cara untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang tidak kunjung selesai tersebut, Kelvin FU Gunung Capital memberikan perhatian khusus untuk membangun perumahan hijau .
Sebagai Managing Director Gunung Capital, Kelvin Fu mencoba untuk memanfaatkan teknologi dan menggunakan transisi energi agar pembangunan perumahan dapat lebih hijau dan sustainable. Dukungan dan perhatian yang diberikan Kelvin Fu pun mengacu pada kontribusinya dan Gunung Capital untuk turut andil dalam mengurangi dampak pada perubahan iklim dan lingkungan.
Baca Juga:
Mendengarkan Kisah Asiyah Melalui Audiobook Storytel
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Bisa Berinvestasi
Asal Muasal Es Krim, Cemilan Dingin Yang Menyegarkan
Kelvin Fu Gunung Capital Terapkan ESG
Kini, perusahaan di berbagai sektor telah mulai sadar akan pentingnya menerapkan strategi yang hijau dan sustainable ke dalam bisnisnya. Kelvin Fu pun menerapkan ESG (environment, social and government) dalam pembangunan perumahan yang hijau dan ramah lingkungan.
Untuk mewujudkan perumahan tersebut, Kelvin Fu telah berinvestasi dalam pengembangan baja yang hijau atau green steel dan semen hijau, bersamaan dengan bahan bangunan rendah karbon lainnya. Alasan Kelvin Fu memilih bahan baku tersebut karena akan berdampak pada lingkungan. Sehingga visi dari perusahaan pun akan tercapai.
Tidak hanya memperhatikan pemilihan bahan baku pada pembangunan perumahan hijau saja, Kelvin Fu pun berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi dekarbonisasi dan inovasi lainnya yang relevan. Menurut Director Gunung Capital ini, dengan mulai menetapkan kredit karbon, perusahaan akan mulai menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Perumahan Hijau Jadi Pembangunan Ramah Lingkungan
Perumahan dengan konsep hijau merupakan bangunan dengan kualitas tinggi yang dirancang, dibangun, dioperasikan dan dihancurkan dengan cara yang efisien untuk meminimalisir dampak dari lingkungan, ekologi serta sumber daya alam yang tampak.
Pembangunan perumahan hijau ini dibangun khusus menggunakan baja dan semen hijau serta menggunakan teknologi modern untuk mengurangi penggunaan energi yang berlebih serta mengurangi jejak karbon pada tahapan pembangunan.
Dengan menggunakan baja dan semen hijau, diperkirakan pembangunan dapat menghemat 36 ton emisi CO2 per ton baja dan 20 ton CO2 per ton semen. Emisi karbon dari pembangunan perumahan tersebut merupakan 38% dari energi global pada tahun 2019 dan akan terus meningkat dengan tingginya pembangunan pada infrastruktur.
Namun, dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, Kelvin Fu membuktikan bahwa penggunaan energi pun lebih efisien dari pembangunan dengan menggunakan bahan baku yang konvensional. Dengan langkah seperti ini, semoga perusahaan lainnya dapat mulai menerapkan konsep yang serupa dengan pemanfaatan teknologi.