Assalamu alaikum booklovers,
Kali ini aku mereview buku Jiwaku adalah Wanita.
Sebagai perempuan, aku sangat menyukai membaca buku-buku dengan tema perempuan, dan kali ini aku melahap buku yang ditulis oleh Annemarie Schimmel. Pertama kali tahu tentang penulis dan bukunya, yaitu saat mendengarkan podcast kang Jalal di Soundcloud. Nah, aku mulai penasaran dengan penulis tersebut. Sebenarnya aku mencari bukunya yang menulis tentang Nabi Muhammad shalllallahu ‘alai wasallam yang kabarnya, buku tersebut sangat menggugah hati pembaca. Ada lagi yang membuat aku penasaran dengan penulisnya. Kabarnya, sang penulis berkebangsaan Jerman dan bukan pemeluk agama Islam. Kok bisa yah menulis tentang Islam?
Rasa penasaranku mempertemukan aku dengan bukunya yang berjudul My Sould Is A Woman. Aku beli buku tersebut di Google Play Book dengan harga yang sangat terjangkau.
Baca Juga: Pentingnya Merawat Buku
Buku tersebut diawali oleh biografi sang penulis. Dan dari perjalanan hidup Annemarie Schimmel, aku semakin kagum dengan beliau. Menurutku, beliau ini sangat luas wawasannya tentang islam bahkan membuatku malu sebagai orang Islam. Beliau memiliki ketertarikan yang kuat terhadap Islam dan mempelajarinya sejak kecil. Ayahnya sering membacakan puisi dan dan kisah yang tak lepas dari literatur timur.
Nah bagaimana dengan buku Jiwaku adalah Wanita?
Seperti judulnya, buku tersebut tidak lepas dari pokok utama pembahasan, yaitu tentang perempuan. Tapi, buku tersebut jauh lebih mendalam mengulas tentang aspek feminim dan spiritual dalam Islam.
Walau sudah lama diterbitkan bahkan sebelum aku bisa belajar berjalan, buku ini sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, salah satunya di Indonesia yang diterbitkan oleh Mizan.
Saat membaca buku tersebut, aku semakin akrab dengan puisi-puisi Jalaluddin Rumi, Muhammad Iqbal dan banyak lagi penyair-penyair lainnya. Dari buku tersebut, pembaca akan digiring oleh penulis menyusuri peranan perempuan dalam kehidupan.
Dalam kehidupan sehari-hari, tak sedikit dari kita masih menemukan pandangan-pandangan yang mengucilkan jati diri perempuan. Misalnya dalam hal spiritualitas, masih ada yang beranggapan bahwa perempuan tidak bisa mencapai derajat spiritual tertinggi layaknya laki-laki. Dan oleh karena itu, penulis banyak menerangkan contoh-contoh dan dalil-dali yang dituturkan sendiri oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang keagungan seorang perempuan.
Aku mencoba membacanya hingga selesai. Walau jujur, aku berusaha tertatih-tatih mengerti paragraf demi paragraf, sebagaimana judulnya, topik yang diangkat penulis lumayan berat karena berkaitan dengan tasawuf dan syair-syair spiritual. Meski begitu, seusai membaca buku ini, aku semakin bersyukur diciptakan sebagai perempuan.
Nah teman-teman udah baca belum buku ini? Yuk tulis komentarmu di bawah 🙂
Thank You…
01 November 2018, Makassar