Pernahkah mendengar istilah ringging? Atau mungkin kamu pernah melihatnya tapi belum tahu bahwa alat tersebut adalah ringging.
Pengertian rigging adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan beban berat dan besar dengan cara ikat mengikat, baik menggunakan tali atau rantai. Rigging juga disebut sebagai proses kerja sistematis yang terstruktur dan terencana untuk mengangkat serta memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain menggunakan satu atau pun lebih alat berat.
Bisa dibilang, rigging menjadi metode penting dalam sebuah konstruksi. Setidaknya ada 3 posisi penting rigging yang harus kamu ketahui, antara lain :
- Rigger atau juru ikat
- Signalman
- Operator crane
Mengenal Jenis Rigging yang Sering Digunakan
1. Shackle
Ini adalah jenis rigging yang difungsikan sebagai alat bantu pengait. Shackle digunakan untuk menghubungkan mata sling dengan objek tertentu, terutama objek yang berbentuk lingkaran dan berbahan steel.
Kelebihan dari penggunaan shackle yaitu portable alias mudah dibuka dan dipasangkan kembali. Namun demikian, dalam proses lifting diharuskan ada 1 unit sling yang fixed. Berikut adalah jenis shackle, diantaranya;
- G-213 & S-213. Ini adalah shackle yang berbentuk seperti ladam kuda yang memiliki kaca kunci. Beban benda yang bisa diangkat mulai dari ½ ton – 35 ton.
- G-215 & S-215. Ini adalah shackle dengan body berbentuk huruf “U” dan digunakan untuk mengangkat benda ½ ton – 35 ton.
- G-2130 & S-2130. Ini adalah shackle berbentuk ladam kuda yang juga menggunakan kata kunci PIN BOLT dan bisa digunakan mengangkat beban hingga 1/3 ton – 150 ton.
- G-2150 & S-2150. Ini adalah shackle berbentuk huruf “U” yang biasanya digunakan mengangkat ½ ton – 85 ton.
- G-2140 & S-2140. Ini adalah shackle berbentuk ladam kuda yang digunakan untuk mengangkat beban 30 ton – 600 ton.
- G-2160. Ini Adalah jenis shackle yang digunakan untuk mengangkat beban 30 ton – 1250 ton.
Baca Juga:
Lulusan Sarjana Berakhir Jadi Ibu Rumah Tangga, Rugikah?
Tips Menguasai Teknik Operan Bola Basket dengan Mudah
Wisata Unik dan Menarik di Kota Malang 2022
2. Wire Rope Clip atau Clamp
Jenis rigging selanjutnya ini biasanya digunakan pada bagian ujung tali. Tujuannya, agar tali tidak terlepas dan tertahan. Jenis tersebut juga digunakan 3 atau lebih clamp di bagian ujung akhir kawat. Adapun contoh jenis rigging tersebut antara lain :
- G450 Forged Wire Rope Clip
- SS450 Stainless Steel Wire Rope Clip
- G429 Fist Clips
3. Wire Rope Thimble
Ini adalah jenis rigging yang digunakan untuk mengakhiri proses rigging pada bagian ujung tali yang dibuat dengan loop. Pembuatan loop sendiri berpotensi tertekuk jika pemasangannya terlalu ketat. Thimble nanti akan dipasangkan dalam loop guna menjaga loop tersebut tidak abrasi, terjepit atau pun tertekuk.
4. Turnbuckle
Jenis lainnya adalah turnbuckle yang digunakan untuk membantu proses peregangan ketika wire rope mengalami ketegangan. Jenis ini punya ujung pengait sehingga dapat disesuaikan dengan ujung pengait yang ada di wire rope. Adapun contoh turnbuckle diantaranya :
- Hook & Hook
- Hook & Eye
- Eye & Eye
- Jaw & Jaw
- Stub & Stub
5. Hammerlock atau Connecting Link
Memiliki fungsi utama sebagai penghubung antara mata rantai menuju alat lain yang memiliki fix hole, seperti ring atau segel.
6. Hook
Ini adalah jenis pengait yang biasanya digunakan untuk mengangkat beban. Penggunaannya biasanya memiliki pengaman untuk menjaga sehingga tali tidak mudah lepas dari hook.
7. Eye Bolt, Pad Eye dan Eye Nuts
Jenis rigging berikut dipasangkan pada objek yang nantinya akan diangkat menggunakan hook. Pemasangan jenis rigging tersebut bisa menggunakan weld atau las, maupun bolt pada benda yang diangkat.
Demikian informasi mengenai jenis rigging yang sering digunakan. Semoga bermanfaat.
[…] Mengenal Jenis Rigging yang Sering Digunakan […]
[…] Mengenal Jenis Rigging yang Sering Digunakan […]
[…] Mengenal Jenis Rigging yang Sering Digunakan […]