Cara Menghadapi Anak Usia Toddler yang Super Sensitif

Cara menghadapi anak usia toddler

“Bagaimana sih cara menghadapi anak usia toddler yang super sensitif?” Pertanyaan ini saya lontarkan saat mengikuti salah satu webinar parenting beberapa waktu lalu. Saat anak memasuki usia toddler, orang tua akan mendapatkan pengalaman baru dari anak yang mulai menunjukkan keaktifan, rasa ingin tahu, fase tantrum dan masih banyak lagi. Pada usia ini, biasanya anak sudah menunjukkan keinginannya dengan beragam ekspresi.

Ketika anak pertama saya memasuki usia toddler, ia sangat aktif dan lincah. Selain mulai fasih berbicara, ia juga mengekspresikan perasaannya. Namun, berbeda dengan anak seusianya, anak saya lebih sensitif dan emosional. Barulah belakangan saya tahu jika anak saya termasuk kelompok anak super sensitif.

Memang, sangat wajar jika anak usia toddler berasa pada fase tantrum. Dimana pada fase ini anak lebih menunjukkan keinginannya secara emosional. Namun, ada juga anak yang terbilang super sensitif, dimana bukan hanya menunjukkan perilaku tantrum, tapi juga sensitif untuk segala hal lainnya. Seperti mudah menangis, marah, sedih, kesal untuk hal-hal kecil.

Jika parents mengalami hal serupa, you are not alone, karena saya pun begitu. Tapi, tentu saja hal tersebut tidak boleh diabaikan. Sebagai orang tua, kita harus peka terhadap tumbuh kembang anak. Salah satunya menyikapi sikap anak yang cukup sensitif agar pertumbuhan anak sesuai yang kita harapkan.

Mengenali Anak yang Super Sensitif

Awalnya saya mengira Zahra (nama anak pertama saya) hanya mengalami tantrum biasa. Ketika Zahra menginginkan sesuatu dan tidak segera terpenuhi, Zahra langsung menangis. Namun, ternyata bukan itu saja, dia mudah sekali marah dan sedih. Bahkan saat kulitnya disentuh tanpa kemauannya, Zahra langsung menangis. Anak saya mengira kalau dirinya sedang dilukai. Dalam beberapa kali kesempatan, dia lebih cepat merespon segala sesuatunya berdasarkan emosinya.

Awalnya saya cukup kewalahan menghadapi anak saya ini dan sempat berpikir yang macam-macam kalau terjadi apa-apa, maklumlah saya masih merasa new mom, hehehe. Namun, setelah mencari berbagai informasi barulah saya tahu kalau anak saya ini termasuk kelompok anak yang super sensitif.

Dilansir dari Hello Sehat mengatakan bahwa pada dasarnya anak yang sensitif terlahir dengan sistem saraf yang sangat sadar dan cepat dalam merespon segala sesuatu. Sekitar 15-20% anak terlahir dengan kondisi tersebut.

Anak yang terlalu sensitif cenderung lebih cepat menanggapi berbagai tekanan emosional. Inilah yang membuatnya mengekspresikan emosi dengan cara berlebihan. Mereka cenderung mudah marah, frustasi, mengamuk dan menangis.

Bukan hanya itu, anak juga lebih responsif terhadap lingkungan, termasuk suara bising, keramaian, bau menyengat atau berbagai perubahan yang terjadi secara mendadak.

Tapi jangan salah, anak yang super sensitif pada dasarnya memiliki kecerdasan intelektual, emosional, kreativitas yang tinggi bila diarahkan dengan baik sejak dini. Kelompok anak ini juga memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain.

Setelah mengenal ciri anak super sensitif, orang tua perlu melakukan tindakan tepat dalam menyikapi perilaku anak tersebut. Saya pribadi setelah mengetahui Zahra adalah anak sensitif, saya langsung berdiskusi dengan suami. Mencari cara dan banyak belajar menyikapi perilaku anak dengan tepat sehingga anak tidak merasa terkucilkan.

Cara Menghadapi Anak Usia Toddler yang Super Sensitif

Selain afirmasi positif ke dalam diri parents untuk ekstra sabar menghadapi anak sensitif, berikut beberapa kiat yang bisa diterapkan.

1. Rasa Sensitif Bukanlah Kelemahan

Sikap sensitif anak memang membuat kita kewalahan dan tak jarang kita mengeluhkan hal tersebut. Apalagi saat kita mengomeli atau membentak anak.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menganggap sikap anak tersebut bukan sebagai hal yang menyusahkan melainkan sebuah keberkahan. Yah, berkah jika anak mudah merespon segala sesuatu secara emosional, yang berarti anak kita memiliki kepekaan yang tinggi dan mampu berekspresi.

Ini bukanlah kelemahan mereka, melainkan cara mereka berkomunikasi kepada kita dengan cara yang unik.

2. Bantu Anak Mengendalikan Emosinya

Anak usia toddler memang belum mampu mengendalikan emosinya lebih baik. Itulah mengapa mereka mengekspresikannya secara berlebihan, karena pada dasarnya mereka belum bisa mengontrol emosinya sendiri. Beda dengan orang dewasa yang sudah mampu mengendalikan emosinya.

Anak butuh didampingi saat menyikapi segala sesuatu secara berlebihan. Misal saat sedang menangis, kita tidak boleh langsung membentak atau memarahinya, melainkan menenangkannya. Kita juga perlu mengenalkan anak berbagai bentuk ekspresi melalui buku gambar, misalnya kita memperlihatkan beragam bentuk ekspresi kepada anak.

3. Pahami Emosi yang Anak Rasakan

Hampir setiap hari anak saya Zahra menangis saat seseorang menyentuhnya secara tiba-tiba. Suatu ketika, ipar saya mencolek lengan Zahra, dan seketika anak saya menangis dan berlari ke arah saya, dia menangis dan berucap lirih, “umi… Cakiittt… “, yah anak saya mengira sedang dicubit. Bayangkan saja, anak saya selalu merespon lingkungannya secara berlebihan.

Namun, saya merasa bersyukur karena alhamdulillah bisa menenangkannya disaat seperti itu dengan memahami perasaannya.

Saya katakan padanya kalau dia bukan dicubit melainkan dielus, lagi disayang sama om sambil memeluknya. Jika sudah seperti ini, biasanya Zahra langsung tenang dan ceria kembali.

Memahami emosi anak usia toddler memang penting. Menunjukkan kepedulian kepada anak dengan mencoba memahami perasannya alih-alih menjudge nya sebagai anak yang cengeng atau nakal. Dengan begitu, anak akan merasa dipahami dan perlahan mereka bisa mengendalikan emosinya.

4. Mendisiplinkan Anak dengan Lembut

Anak yang super sensitif memang cenderung lebih banyak memberikan penolakan saat kita memintanya untuk menuruti apa yang kita katakan. Misalnya saat memberitahu mereka untuk tidur siang, melarangnya bermain pasir dan lain-lain. Anak sensitif cenderung akan menolak dan tak jarang orang tua merasa jengkel.

Meski kita sudah jengkel, bukan berarti harus bersikap keras kepada anak. Hal ini hanya akan membuat anak semakin emosional.

Mendisiplinkan anak sensitif perlu dengan cara yang lembut tapi juga tegas. Gunakan kata-kata yang tepat yang bisa menjadi afirmasi positif pada anak dan tidak membuatnya tertekan.

Baca Juga:

Mendengarkan Kisah Asiyah Melalui Audiobook Storytel

Rekomendasi Game Edukasi Online Bantu Asah Otak Anak

Rekomendasi Toddler Feeding untuk MPASI Anak

5. Fokus pada Kelebihan Anak

Setelah mengenali bahwa anak kita ternyata masuk dalam kelompok sensitif, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengenali kelebihannya. Anak sensitif memiliki berbagai kelebihan terutama kecerdasan intelektual dan emosional.

Daripada terbebani dengan sikap sensitif anak, sebaiknya kita fokus pada kelebihannya. Setelah mengenali kelebihannya, kita perlu membimbing anak sesuai kemampuan dan minat yang dimiliki.

Seperti kata pepatah, rumah yang kokoh memiliki fondasi yang kuat di bawahnya sehingga tidak mudah runtuh. Begitu pula dengan anak, saat kita mampu membangun karakter mereka sejak kecil dengan memberikan arahan yang tepat dan benar, maka kelak anak akan mampu mengembangkan potensinya sehingga mereka bisa menjadi anak yang berbakat.

Salah satu cara mengembangkan bakat anak adalah dengan mengikutsertakan anak pada lomba-lomba yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Anak yang awalnya super sensitif sejak usia toddler hingga usia remaja juga bisa terarah dengan lebih baik.

Nah berbicara wadah terbaik anak untuk mengembangkan bakatnya mulai usia junior hingga remaja, parents bisa mendaftarkan anak-anaknya di Yupi’s Got Talent 2022.

FYI, Yupi’s Got Talent 2022 adalah sebuah wadah di mana setiap anak bisa mengekspresikan semua bakat dan talentanya. Bagi parents yang anaknya suka menyanyi, menari, modelling atau apapun itu bisa anak tunjukkan dalam ajang bergengsi ini! Karena Yupi percaya semua orang bisa jadi bintang! Show your talent to the world.

Yupi’s Got Talent 2022 ini juga dibagi menjadi 2 kategori. Ada yang untuk junior dan ada juga yang buat remaja.

Kategori Kontes untuk Yupi’s Got Talent Junior adalah sebagai berikut :

1. Singing (music dan genre apapun)

2. Dancing (Single atau Group – Apabila Group maksimal 5 orang)

3. Dance yang ditampilkan termasuk Modern: Breakdance, Hip Hop, Ballet, Shuffle Dance, LED Dance & Tradisional)

4. Music Performance (Untuk alat music yang disarankan : piano/organ, biola, gitar, saxophone dan alat music tradisional)

5. Sport performance (Wushu, Cheerleading, Gymnastic serta sport lain yang dapat ditampilkan di panggung)

6. Photo Contest

7. Modelling

8. Other Talents (baca puisi dan story telling)

Story telling dapat mempergunakan baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris

Kategori Kontes untuk Yupi’s Got Talent untuk remaja adalah sbb :

1. Singing (music dan genre apapun)

2. Dancing (Single atau Group – Apabila Group disarankan maksimal 5 orang)

3. Dance yang ditampilkan termasuk Modern: Breakdance, Hip Hop, Ballet, Shuffle Dance, LED Dance & Tradisional)

4. usic Performance (Untuk alat music yang disarankan : piano/organ, biola, gitar, saxophone dan alat music tradisional)

5. Sport performance (Wushu, Cheerleading, Gymnastic serta sport lain yang dapat ditampilkan di panggung)

6. Other Talents (stand-up comedy, vloging dan bakat-bakat unik lainnya yang dapat ditampilkan di panggung)

Wah ada banyak yah bentuk kontes yang bisa anak ikuti, kesempatan buat parents di rumah nih mendaftarkan anaknya. Berikut ini informasi cara mengikuti Yupi’s GOT TALENT 2022

1. Mendaftarkan diri sebagai member (sign up) tanpa dipungut biaya apapun di website Yupiland: www.yupiland.com lalu ke halaman pendaftaran: www.yupiland.com/ygt *Dalam hal ini untuk Yupi’s Got Talent Junior, dapat orang tua yang melakukan sign up member dengan data diri orang tua.

2. Setelah selesai melakukan registrasi, masuk ke bagian halaman registrasi Yupi’s Got Talent dan isi data-data tambahan sebagai berikut:

– Masukkan kode unik yang ada dalam produk Yupi’s Got Talent

– Upload link video atau upload foto yang akan dilombakan sebagai syarat utama kepesertaan

– Siapkan Identitas diri / anggota seperti (KTP/Kartu Pelajar/Kartu Keluarga)

Nah parents yang bingung mendapatkan kode uniknya jangan khawatir. Berikut ini cara mendapatkan kode unik Yupi;

1. Peserta dapat membeli variasi Paket Produk Yupi’s Got Talent (versi ‘Shine” atau “Bright” di Tokopedia, Shopee, Bukalapak, JD.ID. Lazada, Tiktok Shop, Yupi Gummy Store di Yupiland seharga Rp. 15,000. Syarat Ketentuan Berlaku. Pastikan peserta mendapatkan kode unik di dalam box sebagai syarat registrasi.

Yupi’s Got Talent

Di versi Shine, ada Yupi ice cream cone dan cookies. Sedangkan di versi Bright ada Yupi milly moos dan little stars.

Nah ini contoh kode uniknya

Contoh kode unik Yupi’s Got Talent

2. Pada kemasan produk Yupi terdapat barcode yang dapat di scan untuk masuk ke website dan dapat mendaftar langsung.

Barcode Yupi’s Got Talent

3. Produk bisa di dapatkan di official store Yupi di Tokopedia, Shopee, Bukalapak, JD.ID. Lazada, Tiktok Shop dan e-commerce Yupi.

4. Subscribe Yupi Gummy di Youtube dan unggah video penampilan bakat yang dimiliki ke Youtube pribadi.

5. Setelah selesai melakukan unggah video ke Youtube pribadi, siapkan Link dari Youtube tersebut sebagai syarat pendaftaran

6. Video Yupiers akan dinilai secara online & offline oleh pihak terkait dan Juri yang kompeten dalam bidangnya masing-masing

7. Untuk Photo Contest (Yupi’s Got Talent Junior), foto yang akan di upload sebagai syarat dapat dilakukan edit warna atau efek, selama foto masih terlihat jelas. Penggunaan produk Yupi varian apa saja pada foto, merupakan nilai plus.

Itu dia syarat dan tata cara untuk ikutan Yupi’s Got Talent 2022. Untuk informasi lebih detailnya, Yupiers bisa kunjungi langsung wesbite Yupi yah!

Nah parents yang saat ini anaknya masih usia toddler, yuk mari menyikapinya dengan cara yang bijak agar kelak mereka bisa mengembangkan minat dan bakatnya. Salah satu wadah terbaik menyalurkan dan mengembangkan potensi anak adalah Yupi’s Got Talent 2022. Segera daftarkan anak parents yah.

Semoga artikel cara menghadapi anak usia toddler bermanfaat.

Artikel Menarik Lainnya

28 Komentar

  1. Anak jadi menemukan bakatnya dan kompetisi yang tepat kalau begini ya Mom. Allhamdulilah ya.

  2. Sebagai orang tua kita harus memang bisa cepat tanggap dan peka dengan situasi anak-anak. Apalagi dengan adanya event dari Yupi Got Talent ini semoga jadi solusi buat anak-anak jadi lebih happy yaa

  3. Saya masih punya adek usia segini. Duhh kalo nangis itu saya paling gak suka, bingung sih mau buat apa. Gak kayak emak, bisa banget menenangkan adek. Tapi, emang itu sih kuncinya, bukan malah dibentak atau dimarahi 🙂

  4. Mengapa Anak Perlu Belajar Coding Sejak Dini? Ini Jawabannya - Blog Ainhy Edelweiss

    […] Cara Menghadapi Anak Usia Toddler yang Super Sensitif […]

  5. PR sebagai ibu memang sepanjang zaman ya. Dari masih di perut sampai nanti anak udah dewasa, PR nya ada terus. Setiap tahapan usia ada aja PR nya masing2.. tapi itulah yang bikin ibu bertumbuh. Senangnya di masa sekarang ada banyak program yang bisa mendukung para ibu dalam menemani perkembangan anak2nya, salah satunya Yupi’s Got Talent ini. Seru banget nih.

  6. Wah masa toodler ternyata masa berpengaruh ya mam. Harus benar benar diperhatikan, apakah disitu bakat anak sudah mulai terlihat?

  7. eka fitriani larasati

    membersamai tumbuh kembang anak usia toddler emang gampang-gampang susah ya mba. aku juga ngerasain. tapi kalau anak udah kita kawal dan bimbing terus diarahkan, anak akan berkembang dengan baik dan menunjukan sendiri bakatnya. anakku juga begitu, yang aku lakukan tentu selalu support dia. nah keren banget nih yupi ngdain yupi’s got talent yang bisa dukung perkembangan bakat anak, bisa banget nih kita daftarin anak kita, eh usia toddler juga bisa gak sih?

  8. semoga acaranya trus berlanjut ya setiap tahunnya, bagus untuk menyalurkan atau memfasilitasi bakat anak-anak yang terpendam, peremn Yupi ini kesukaan dari kecil bahkan sampai sekarang

  9. Masya Allah, makasih nih mba sudah berbagi 🙂 anakku juga agak-agak sensii hihi.. senengnya kalau bisa tau bakat anak sejak dini ya. pas nih buat nunjukin bakat anak-anak ya biar tampil pede dan jadi tau deh bakat terpendamnya hihi

  10. Wah seru banget Yupi bikin acara kayak gini ya mba, bisa banget sebagai wadah untuk menumbuhkan minat dan bakat anak sedini mungkin, sebagai sarana mendukung anak juga ya mba..seru ini pasti..

  11. WAh sekarang banyak banget ya wadah untuk menyalurkan bakat dan minat anak ke arah yang lebih positif

  12. Setiap anak itu, punya bakat ya. Apapun karakternya, orangtua punya peran yang penting. Ada Yupi’s Got Talent jadi bisa memacu anak dan orangtua buat sama sama menggali bakat anak

  13. Jadi anakku yg bungsu, Kak. Dia sensitif dan perasa. Biar emosinya terkelola dengan baik, kami dorong untuk ikut lomba jadi bisa sekalian menyalurkan hobi dan berpeluang dapat hadiah. Belajar dari kekalahan dan karya orang lain agar bisa mengendalikan emosi. Kalau anak-anak tahu Yupi baru ini, bakalan diserbu deh 🙂

  14. Wah memang tantangan tiap anak beda2 ya Mbak. Memang harus lebih sabar dan terus belajar kita hehe. Fokus ke kelebihan anak bisa menjadi salah satu semangat 🤩

  15. Mengenalkan beragam emosi itu penting banget ya mbak dan mengajari bagaimana menyikapinya. Biar anak pas besar bisa mengelola dirinya dengan baik.

  16. Daripada terbebani dengan sikap sensitif anak, sebaiknya kita fokus pada kelebihannya.

    Iya banget ya Kak. Bahkan senstifnya si kecil pun sebenarnya merupakan keberkahan, bermakna kalau bakatnya dalam bidang emosi nan peka itu baik, hanya perlu diasah dan diolah kembali agar bisa menyesuaikan dengan lingkungan, termasuk mengajarkan si kecil bagaimana cara menanggapinya.

    Nah kalau bakat si kecil sudah ditemukan, siap-siap untuk ditemani dengan mengikutkan dalam ajang kompetisi, semisal Yupi’s Got Talent 2022 ini ya.

  17. Salah satu cara mengembangkan bakat anak adalah dengan mengikutsertakan anak pada lomba-lomba yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Cocok banget ikutan Yupi;s Got Talent nih.

  18. Aku jadi berfikir juga kayaknya anak aku yang cewe ini termasuk tipe anak yang sensitif. Memang benar adanya anak yg sensitif ini mudah dan cepat sekali merespon tanggapan.

  19. nurrahmah widyawati

    Anakku nih juga sensitif, nge treat nya memang agak beda. Syukur jaman skg informasi mudah diakses, jadi paham mengoptimalkan kelebihan yg dia punya. Thanks mba info Yupi got talentnya 🙂

  20. pembahasanya lengkap banget mb, ternyata memang ilmu parenting penting untuk orang tua meski anak belum usia toodler paling tidak informasi disini bisa diterapkan suatu saat nanti,

  21. Anakku yang super sensitif itu yang Abang Pendar, harus banyak sabar dan memahami kemauannya. Senjatanya kalau dia mulai baper atau tantrum dengan perasaannya, ya dipeluk…pasti reda dan ketawa

  22. Pastinya lebih hati2 ketika handle anak yg super sensitif gini ya mba. Sbnrnya aku pikir, pasti sama ketika berhadapan Ama orang dewasa yg sangat2 sensitif. Seperti temenku, yg sedikit2 merasa kalo orang lain tidak suka dengan dia, selalu menggosipkan dia, merasa tidak diterima di lingkungan kantor dll. Tapi begitu dia udah percaya dengan seseorang, dia jadi sangat terbuka juga dan ga segan utk cerita masalah2nya.

    Aku rasa, dulunya saat kecil, dia pasti juga super sensitif. Tapi mungkin tidak terlalu ditanggapi dengan baik oleh ortunya, sehingga terbawa sampai dewasa. Menurutku loh Yaa 🙂

  23. Listiorini Ajeng Purvashti

    Kayanya tulisan ini bakal aku rekomendasikan ke salah satu temanku. Karena dia juga memiliki anak yang tantrum sampe pusing katanya. Mungkin termasuk golongan super sensitif ya

  24. Agustina Purwantini

    Berhubung anakku dahulu tidak super sensitif, aku gak paham kalau ada tipe anak balita kekgini. Tetanggaku kayake ada. Tapi kasihan cuma dimarahi terus oleh ortunya. Gak tahu pasti ortunya.

  25. Aku pernah ngalamin nih, tapi sama ponakanku. Pas masih unyu-unyu dia anaknya aktif sekali, cuman gampang banget marah. Tapi setelah beberapa tahun ni bocah kelakuannya jadi lebih kalem, aku pun rada heran. Owalah ternyata itu toh yang dinamakan usia toddler.

  26. wihhhh ada permen yupi yang menggoda, anak anak pasti suka BTW menghadapi toddler emang butuh kesabaran dan perhatian khusus karena masing masing mempunyai sifat yang berbeda ya

  27. Wah mampir di artikel blog ini nambah ilmu baru lagi nih soal parenting, meskipun belum punya anak tapi memang kudu dipersiapkan ya apalagi kalau nanti punya anak yang super sensitif. Bagaimana pun pasti selalu ada solusi untuk mengatasinya ya mbak.

  28. Pentingnya Peran Ayah Terhadap Perkembangan Anak - Blog Ainhy Edelweiss

    […] Cara Menghadapi Anak Usia Toddler yang Super Sensitif […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.