Salah satu cara untuk membantu mengurangi perubahan iklim adalah dengan menggunakan sumber daya yang lebih ramah lingkungan. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kerjasama antara stakeholder, pengusaha, pemerintah dan masyarakat dalam penerapan strategi dan inovasi dengan pemanfaatan teknologi.
Berbagai perusahaan di Indonesia pun sudah mulai sadar, terutama perusahaan manufaktur seperti pada industri baja akan pentingnya pengendalian dalam proses produksi. Salah satunya, perusahaan Gunung Prisma yang telah berhasil mengurangi emisi karbon selama beberapa tahun belakangan ini. Liwa Gunung Prisma pun mengatakan bahwa perusahaan akan berkomitmen penuh untuk meningkatkan bisnisnya ke langkah yang berkelanjutan dan hemat energi.
Langkah Liwa Gunung Prisma pun dapat menjadi acuan dan inspirasi bagi perusahaan lain agar dapat mengambil strategi yang ramah lingkungan pada bisnisnya. Walaupun setiap bisnis selalu tentang profit dan kerjasama, namun penting bagi seorang pengusaha untuk memikirkan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
Langkah Hijau Liwa Gunung Prisma
Gunung Prisma tidak hanya membicarakan apa saja strategi ramah lingkungan yang akan diambil dalam memerangi perubahan iklim. Namun, Liwa telah membuktikan hasil dari strategi nya tersebut.
Langkah hijau Gunung Prisma pun telah membuahkan hasil. Baja yang dihasilkan tetap memiliki kualitas yang tinggi dengan emisi energi yang lebih murah. Kini, Gunung Prisma telah menjadi salah satu perusahaan di industri baja yang memberikan dampak positif bagi lingkungan. Liwa pun mengajak perusahaan baja lainnya untuk terlibat pada misi penting ini.
Misi Liwa Gunung Prisma
Salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia mengalami deforestasi. Hal ini pun menjadi masalah baru yang membutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Sebab, sebesar 20% hutan alam di pulau-pulau Indonesia telah punah karena menjadi bahan utama produksi manufaktur. Permasalahan deforestasi ini juga menjadi faktor utama masalah utama lingkungan lainnya.
Sebagai pebisnis dan pemimpin di industri baja, Liwa Supriyanti mencoba untuk membuat perbedaan dalam permasalahan yang terjadi di alam dan lingkungan sekitar. Menurut Liwa, tidak ada yang tidak mungkin untuk mengatasi dampak pada lingkungan.
Tantangan yang dihadapi seorang pebisnis di industri baja memang tidak mudah, namun Liwa mencoba untuk melihat peluang dari sisi teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi ini lah, Liwa berhasil mengurangi karbon untuk mengupayakan bisnis yang hijau dan berkelanjutan. Dengan mulai menerapkan praktik keberlanjutan pada bisnisnya, terlebih lagi pada skala besar, maka dampak pada perubahan iklim pun dapat berkurang dengan sendirinya.
Baca Juga:
Tips Cerdas Memanfaatkan Promo Kartu Kredit Saat Berbelanja
Manfaat Memiliki Asuransi Mobil
Minnal Murali, Film Superhero Segar di Tengah Dominasi Marvel
Komitmen Liwa Supriyanti
Untuk mencapai tujuan yang penting, diperlukan komitmen yang serius. Apalagi jika tujuan yang ingin dicapai memberikan dampak yang positif bagi lingkungan.
Melalui komitmennya untuk mengurangi dampak pada lingkungan, Liwa Supriyanti semakin serius untuk berkontribusi lebih banyak melalui strategi dan inovasi yang dapat digunakan dalam tahapan produksi baja di perusahaan Gunung Prisma.
Tentu tidak mudah memproduksi baja dengan kualitas yang tinggi, namun energi yang dikeluarkan pun rendah. Namun, Liwa Supriyanti yakin pada komitmennya untuk terus menghasilkan baja yang hijau dan ramah lingkungan untuk membawa perubahan positif pada dunia.
Dengan strategi hijau yang diambil beberapa perusahaan di industri baja ini, dapat secara langsung mendorong dan memberikan inspirasi bagi perusahaan lain agar turut memperhatikan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan dan apa saja yang bisa diberikan untuk meminimalisir dampak tersebut.
[…] Liwa Gunung Prisma: Industri Baja Hijau Akan Ubah Dunia […]