Dalam mempelajari sejarah kita ini bukan hanya menganalisa atau mencari sebuah informasi mengenai sebuah peristiwa yang sebelumnya telah terjadi di masa lalu. Supaya kita bisa menemukan sebuah sejarah kita ini harus bisa menganalisa secara mendalam, jika perlu kita juga bisa melakukan rekonstruksi dari peristiwa yang terjadi.
Jika melihat sebuah peristiwa dalam sejarah kita ini bukan hanya butuh hal itu saja, karena dalam mengungkap sebuah sejarah kita ini harus punya sebuah kemampuan yang baik dalam berfikir secara diakronik dan sinkronik. Diakronik ini adalah sebuah pendekatan bahasa yang melihat sebuah waktu peristiwa yang terjadi dengan waktu historis. Sedangkan untuk sinkronik hal tersebut berkaitan dengan sebuah peristiwa yang terjadi pasa masa yang terbatas.
Apa itu Diakronik?
Diakronik yaitu pendekatan secara bahasa untuk bisa melihat sebuah pendalaman sejarah dengan melihat waktu atau yang bersifat historis. Seperti yang telah di ungkapkan oleh para ahli diakronik dan sinkronik ini adalah salah satu bentuk pemikiran yang di dasarkan oleh runtutan kronologi atau catatan peristiwa yang sesuai dengan kejadian.
Kronologi ini dalam sebuah peristiwa sejarah akan sangat membantu dalam menyusun ulang atau dalam merekonstruksi sebuah kejadian berdasarkan urutan waktunya. Saat berfikir secara diakronik akan membandingkan sejarah dalam satu waktu yang sama tapi dalam tempat yang beda.
Contohnya adalah pada saat proklamasi kemerdekaan yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Jika kita berfikir secara diakronik maka kita akan menelusuri mengenai proses perjuangan bangsa saat merai kemerdekaan dari para penjajah. Jadi dalam kata lain saat berfikir secara diakronis kita ini lebih memperhatikan proses terjadinya sejarah tersebut.
Ciri-Ciri Berpikir Diakronik
- Bersifat vertikal
- Menekankan pada proses durasi
- Cakupan kajian lebih luas
- Mengurai pembahasan untuk satu peristiwa
- Mengkaji lagi masa peristiwa dengan yang lain
- Terdapat sebuah konsep perbandingan
Contoh diakronik
Penerapan dalam konsep berfikir yang satu ini bisa dnegan mudah Anda temukan dalam kronologi di masa lalu. Salah satu contohnya ini adalah diakronik yang memang berorientasi pada runtutan waktu yaitu peristiwa kemerdekaan negara Indonesia:
- Amerika menghancurkan Kota Horoshina dengan bom, pada kota tersebut adalah kota yang cukup penting di Jepang. Tragedinya berlangsung pada 6 Agustus 1945
- Amerika menghancurkan Kota Nagasaki dengan bom, pada kota tersebut adalah kota yang cukup penting di Jepang. Tragedinya berlangsung pada 9 Agustus 1945
- Jepang mulai menyerang kepada blok sekutu, lalu pada waktu yang bersamaan Sutan Syahrir ini tahu berita mengenai menyerahnya jepang. Kejadian ini berlangsung pada 15 Agustus 1945
- Pada peristiwa Rengasdengklok para golongan muda merasa momen yang sudah tepat dam meraka ini memaksa bungkarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kejadian ini berlangsung pada 16 Agustus 1945
- Proses pembacaan teks proklamasi, hal ini menunjukan jika Negara Indonesia sudah merdeka. Kejadian ini berlangsung pada 17 Agustus 1945.
Tidak berhenti sampai situ, peristiwa ini juga memiliki keterkaitan dengan “akibat” salah satunya adalah tidak di akuinya NKRI ini oleh belanda maka lahirlah beberapa perjanjian untuk usaha dalam meraih kemerdekaan secara de jure dan de facto.
Diakronik juga menyangkut kronologi selain menggunakan tahun, salah satu contohnya yaitu pembabatan berdasarkan perkembangan budaya. Contohnya ini pada zaman pra aksara yang membahas mulai manusia belum kenal huruf sampai dengan munculnya aksara,
Nah itu dia beberapa pembahasan yang bisa kita berikan untuk Anda semoga informasinya bermanfaat ya untuk Anda.
Baca Juga:
Ingin Hidup Sehat? Terapkan Makan 4 Sehat 5 Sempurna
Pengalaman Menghadapi Keluhan Pelanggan Saat Berjualan Online